Monday, November 25, 2024
HomeHot NewsEmpat Bulan Nganggur, Emirates ‘PHK’ Airbus A380 Pertama

Empat Bulan Nganggur, Emirates ‘PHK’ Airbus A380 Pertama

Setelah empat bulan tak menghasilkan pundi-pundi uang, Airbus A380 A6-EDB akhirnya dipensiunkan dini oleh Emirates. Pesawat A380 pertama Emirates yang mulai masuk tahun layanan pada 24 Oktober 2008 tersebut terakhir kali terbang pada 3 Februari, dari Bandara Internasional Muscat, Oman, ke Dubai sebelum akhirnya digrounded di hanggar Bandara Internasional World Central Dubai (DWC) pada 28 Februari.

Baca juga: Bos Emirates Prediksi Akan Ada Lebih Banyak Maskapai Bangkrut di Akhir Tahun

Selain A6-EDB, Emirates dikabarkan juga akan mempensiunkan dua A380 lainnya, yakni A6-EDA dan A6-EDC yang saat ini juga tengah digrounded di DWC. Meskipun secara umur tiga pesawat tersebut sudah berusia lebih dari 10 tahun, namun, alasan Emirates mempensiunkan tiga A380-nya bukan karena mereka terlalu tua untuk terus bekerja, melainkan memang sudah menjadi bagian dari strategi maskapai. Hal ini juga sekaligus menepis sejumlah rumor yang mengabarkan salah satu maskapai terbesar di Timur Tengah itu mempensiunkan A380 akibat pandemi corona.

“Kami mengurangi pesawat karena sewanya berakhir, atau saat pembiayaan sewa mereka berakhir jika pesawatnya adalah milik kami,” ujar Presiden Emirates Airlines, Tim Clark, seperti dikutip dari airlinegeeks.com.

“Kami dalam proses memensiunkan A380, dua di antaranya sudah dinonaktifkan karena kami akan melakukan perombakan besar-besaran, dan langkah terbaiknya adalah mengurangi pesawat tua, lebih baik melepas rodanya ketimbang membeli main landing gear baru senilai $25 juta, saya butuh mungkin hanya dua atau tiga pesawat untuk memenuhi syarat (overhaul),” lanjutnya.

Sebagaimana umum diketahui, Emirates merupakan operator Airbus A380 terbesar di dunia, maskapai ini memiliki 115 A380 plus tambahan delapan A380 yang masih dalam backlog Airbus. Namun, belakangan Emirates dikabarkan telah melakukan pembicaraan untuk membatalkan lima pesanan A380. Adapun tiga sisanya tetap akan dikirim meskipun telat, dari semula Maret 2020 menjadi tahun 2021 dengan bulan yang masih belum dapat dipastikan.

Dari 114 A380, Emirates menargetkan hanya akan menyisakan sekitar 90-100 pada pertengahan tahun 2020. Selanjutnya, hal itu akan dilakukan terus-menerus secara bertahap hingga benar-benar tak menyisakan satupun pesawat A380 pada tahun 2035 mendatang.

Sebagai gantinya, Clark telah memberikan sinyal bahwa maskapai yang dipimpinnya itu mungkin akan beralih ke Airbus A350 XWB dan Boeing 787 Dreamliner di masa mendatang, selain tetap mengandalkan 155 Boeing 777 dan 126 Boeing 777X yang masih menunggu pengiriman.

Baca juga: Berhentikan 400 Pilot dan Ribuan Awak Kabin, Emirates Lakukan PHK Gelombang Kedua

“Kami tahu A380 telah berakhir, 747 sudah berakhir, tetapi (Airbus) A350 (XWB) dan (Boeing) 787 (Dreamliner) akan selalu mendapat tempat. Mereka mungkin tidak segera dipesan (oleh maskapai saat ini) tetapi pada akhirnya, mereka (tetap) akan kembali dan mereka mungkin akan lebih cocok untuk permintaan global pada tahun-tahun mendatang setelah pandemi (Covid-19) berakhir,” jelas CEO yang telah memimpin Emirates sejak 2003 silam itu.

Keputusan Emirates mempensiunkan tiga pesawat A380 tentu menjadi kabar buruk bagi pecinta layanan A380 yang ditawarkan Emirates. Namun, mereka bukan satu-satunya maskapai yang mengurangi jumlah keterlibatan A380 dalam bisnis mereka. Tercatat, maskapai-maskapai lainnya, seperti Air France, Qatar Airways, dan Singapore Airlines juga melakukan hal serupa.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru