Emirates Airlines mengklaim pihaknya menjadi maskapai pertama di dunia yang melakukan rapid tes corona ke seluruh penumpang. Kepastian tersebut didapat setelah sebelumnya seluruh traveler yang terbang dari Bandara Internasional Dubai (DXB) menuju Tunisia pada, Rabu (15/4), mengikuti rapid tes yang bekerjasama dengan Otoritas Kesehatan Dubai (DHA), di terminal tiga DXB.
Baca juga: Emirates Lakukan Tes Covid-19 Pada Seluruh Awak Kabin
Seperti dikutip dari traveller.com.au, tak perlu menunggu lama, penumpang akan langsung diberitahu hasilnya sekitar 10 menit setelah tes dilakukan. Hasil tersebut kemudian akan menjadi dasar Emirates untuk memperbolehkan penumpang melanjutkan perjalanan atau tidak. Selain rapid tes, Emirates juga mewajibkan seluruh penumpang untuk memakai masker sebelum keberangkatan dan selama di pesawat.
Penumpang yang dinyatakan negatif virus corona dan boleh melanjutkan perjalanan nantinya akan mendapatkan sertifikat sehat yang menyatakan bebas virus corona untuk dipergunakan saat masuk ke negara yang dikunjungi. Sebab, beberapa negara kini telah memberlakukan kebijakan baru perihal pandemi virus corona, di mana traveler harus menunjukkan sertifikat yang menyatakan dirinya bebas virus corona.
Pada penerbangan Rabu lalu, Emirates tidak mengungkap berapa penumpang yang melakukan rapid tes corona dan bagaimana hasilnya. Namun, yang jelas, sejauh ini belum terdapat laporan penumpang yang batal berangkat bersama Emirates dalam penerbangan dengan menggunakan Boeing 777 tersebut. Itu berarti, besar kemungkinan, hasil rapid tes corona seluruh penumpang dinyatakan negatif.
Mengingat pentingnya rapid tes corona, maskapai yang masuk dalam salah satu The Three Mega Carrier Timur Tengah tersebut, bersama Qatar Airways dan Etihad Airways, saat ini mengaku tengah mempertimbangkan untuk memperluas rapid tes. Bila kemarin hanya terbatas pada penerbangan ke Tunisia saja, ke depannya Emirates ingin melakukan hal serupa ke penerbangan lainnya.
Tak hanya itu, melalui kepala operasionalnya, Adel Al Redha, Emirates juga tengah mempersiapkan diri untuk meningkatkan akurasi rapid tes corona. Pasalnya, saat ini, rapid tes yang dilakukan, berupa pengambilan sampel darah, hanya untuk memeriksa antibodi dan memantiknya agar bekerja sebelum virus Cina menyerang dan bukan menjadi indikator yang dapat diandalkan untuk memvonis penumpang positif atau negatif.
“Kami sedang mengerjakan rencana untuk meningkatkan kemampuan pengujian di masa depan dan memperluasnya ke penerbangan lain. Kesehatan dan keselamatan staf dan penumpang di bandara tetap sangat penting,” ujar Adel Al Redha.
Sementara itu, Direktur Jenderal Dubai Health Authority (DHA), HE Humaid Al Qutami, mengatakan untuk menangani COVID-19, pihaknya secara proaktif bekerja sama dengan berbagai organisasi pemerintah dan sektor kesehatan swasta.
“Kami senang bekerja sama dengan Emirates untuk menyukseskan implementasi dari rapid tes COVID-19 di bandara untuk keberangkatan wisatawan,” kata Humaid Al Qutami.
Baca juga: IATA: Maskapai Kehilangan Revenue dari Penumpang Sebesar 55 Persen
Pihaknya juga telah menerapkan semua langkah yang diperlukan, mulai dari perlindungan kesehatan masyarakat hingga penyediaan layanan kesehatan berkualitas tinggi, sesuai dengan pedoman internasional terbaru.
Sebagai informasi, selain maskapai, salah satu hub internasional utama di Asia Timur, Bandara Hong Kong, juga telah melakukan rapid tes corona ke seluruh penumpang yang baru tiba mulai 9 April lalu. Sama halnya seperti Emirates, secara resmi, hal itu menjadikan Bandara Hong Kong menjadi yang pertama di dunia dalam pemeriksaan virus Corona bagi penumpang.