Saat badai pandemi Covid-19 mulai mereda, maka salah satu harapan adalah kembali bangkitnya sektor pariwisata. Terkhusus di lingkup pariwisata internasional, ada beragam tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya ada pada dunia penerbangan, dimana maskapai internasional memerlukan persiapan dan biaya tinggi untuk kembali membuka atau melayani penerbangan komersial setelah sekian lama terhenti ke suatu rute.
Baca juga: Bebaskan Landing Fee Bagi Maskapai Baru, Angkasa Pura I Dukung Sektor Wisata NTT
Dan guna menngatasi tantangan di atas, PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, telah memberikan stimulus pada penerbangan internasional. Dikutip dari siaran pers yang diterima KabarPenumpang.com (13/10/2021), PT Angkasa Pura I memberikan kebijakan stimulus atau insentif bagi maskapai (maskapai nasional maupun asing) yang melakukan penerbangan internasional dari dan menuju Bali.
Adapun pemberian insentif berupa diskon biaya pendaratan (landing fee) dengan masa pemberian insentif yaitu pada periode 14 Oktober 2021 hingga 30 Juni 2022, di mana pada periode 14 Oktober hingga 31 Desember 2021 Angkasa Pura I memberikan diskon landing fee sebesar 100 persen dan periode 1 Januari hingga 30 Juni Angkasa Pura I memberikan diskon landing fee sebesar 50 persen.
Untuk mendapatkan insentif ini, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi maskapai yaitu:
1. Perusahaan yang mengajukan insentif untuk penerbangan rute internasional merupakan Badan Usaha Angkatan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing.
2. Penerbangan yang masuk dalam program insentif merupakan penerbangan penumpang regular berjadwal yang telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara berdasarkan Ijin Rute Penerbangan.
3. Penerbangan yang tidak masuk dalam program insentif adalah penerbangan kargo (freighter), general aviation, dan charter.
Dalam catatan penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai tahun 2019 atau masa pra pandemi, bandara melayani 50 destinasi kota-kota di dunia seperti Incheon, Dubai, Doha, Narita, Istanbul, Sydney, Melbourne dan sebagainya. Penumpang internasional bahkan mencapai 13,8 juta orang sepanjang tahun 2019 tersebut. Pesawat terbanyak yang digunakan jenis Boeing 777, Boeing 787 dan Airbus 330.
Selanjutnya, maskapai yang mendapatkan insentif tersebut juga akan dibantu dipromosikan rute penerbangannya oleh Angkasa Pura I di berbagai kanal media elektronik perusahaan seperti media sosial.