Penyandang disabilitas selalu dibedakan dengan orang normal lainnya. Hal ini membuat mereka selalu merasa terdiskriminasi. Apalagi ketika penyandang disabilitas menggunakan fasilitas dan menaiki kendaraan umum dan tidak ada petugas yang membantu mereka.
Baca juga: Raih Kemenangan Untuk Negara, Paralimpian Justru Dinistakan di Kereta
Baru-baru ini seorang Paralympian Sophie Christiansen yang pernah memenangkan tiga medali emas di Paralympic Games 2012 dan 2016 yang memiliki cerbral palsy pulang dan menangis. Dilansir KabarPenumpang.com dari bbc.com (22/8/2019), Shopie saat itu tengah bepergian dengan layanan South West Railway (SWR) dari London ke Godalming di Surrey.
Dirinya terjebak diantara pintu yang akan ditutup dan membuat penumpang lain membantu untuk membuka pintu dengan cara menahan agar dirinya bisa turun.
“Inilah yang terjadi ketika saya kembali semalam setelah @SW_Help mengatakan mereka mengatakan kepada penjaga saya di kereta. Saya pulang ke rumah dan menangis. Akhirnya saya sadar bahwa masyarakat tidak akan berubah untuk membuat layanan benar-benar dapat diakses. Saya harus menerima diskriminasi sepanjang hidup saya,” tulisnya di akun Twitter.
Bahkan dirinya merekam kejadian tersebut dan mengunggah di akun Twitter miliknya. Dalam rekaman dia berkata meminta operator kereta untuk mendapatkan sistem yang lebih baik bagi para penyandang disabilitas.
Setelah beberapa menit dibantu seorang penumpang yang menahan pintu, akhirnya seorang penjaga stasiun terlihat datang dengan jalan untuk membantu Sophie turun dari kereta. Seorang juru bicara SWR mengatakan, pihaknya sangat menyesal atas perasaan Nona Sophie setelah perjalanan hari Rabu.
“Meskipun kami berhasil membantu puluhan ribu pelanggan setiap tahun, bahkan satu perjalanan yang gagal terlalu banyak. Bantuan penumpang yang tidak dipesan adalah bidang yang menantang bagi industri kereta api secara keseluruhan dan SWR tidak berbeda. Kami bekerja keras dengan kolega industri dan RDG (Rail Delivery Group) dalam berinvestasi dalam teknologi dan proses untuk mencoba dan menghentikan ini terjadi,” kata juru bicara tersebut.
Pihaknya mengaku telah berbicara dengan Sophie untuk meminta maaf dan memastikan mempelajari semua yang mungkin terjadi untuk mencegah hal sama terulang. Ceri Smith menajer kebijakan dan kampanye di Cakupan amal kesetaraan mengatakan, terlalu banyak penyandang disabilitas harus menghadapi pengalaman yang menyedihkan dan menegangkan seperti ini.
“Ini sangat mengecewakan karena regulator kereta api telah memperkenalkan panduan untuk memastikan penumpang cacat dapat mengandalkan staf yang muncul saat mereka dibutuhkan. Perusahaan kereta perlu segera bertindak berdasarkan pedoman ini untuk menghentikan orang-orang cacat yang terdampar di kereta,” kata dia.
Dominic Lund-Conlon, kepala aksesibilitas dan inklusi RDG mengatakan, pihaknya ingin membuat kereta api lebih mudah diakses oleh lebih banyak orang dan tulus meminta maaf ketika penyandang disabilitas tidak dapat memperoleh layanan yang mereka harapkan saat bepergian dengan kereta api.
“Sangat penting bagi setiap orang yang bekerja di kereta api agar penumpang memiliki kepercayaan diri untuk melakukan perjalanan mereka dan kami bekerja bersama untuk mengubah dan meningkatkan sekarang dengan meningkatkan stasiun, membawa ribuan gerbong baru yang lebih mudah diakses di jalur dan mempercepat proses pemesanan penumpang bantuan,” kata Dominic.
Baca juga: Lantaran Tak Diberikan Kursi Roda, Penumpang Disabilitas Alami Patah Tulang Saat Ke Toilet
Diketahui ketika dirinya meninggalkan London, Sophie sempat menuliskan di Twitternya, “Terima kasih banyak untuk dua orang yang mengangkat kursi roda saya ke kereta ketika saya tidak dapat menemukan anggota staf @LondonWaterloo untuk mendapatkan jalan.”