Sebanyak 213 orang terluka dengan 47 di antaranya mengalami luka serius dalam insiden tabrakan antar dua kereta Light Rail Transit (LRT) Kelana Jaya. Insiden ini terjadi pada Senin (24/5/2021) pukul 20.45 waktu Malaysia. Kepala polisi Dang Wang Zainal Abdullah mengatakan semua bahwa semua penumpang dilarikan ke rumah sakit Kuala Lumpur dan rumah sakit terdekat lainnya untuk mendapat perawatan.
Baca juga: Terkendala Utang, Mahathir Tinjau Berbagai Proyek Kereta di Malaysia
Dilansir KabarPenumpang.com dari nst.com.my (24/5/2021), Zainal mengatakan tabrakan ini melibatkan kereta antar penumpang dari arah Gombak dengan kereta kosong yang datang dari Stasiun Kampung Baru. Dia menyebutkan, kereta kosong itu tengah melakukan uji coba karena sebelumnya ditemukan masalah.
“Berdasarkan penyelidikan awal, ada kemungkinan miskomunikasi di pusat kendali yang bisa berujung pada kecelakaan itu. Sejauh ini belum ada unsur sabotase yang teridentifikasi dalam insiden tersebut,” kata Zainal.
Dia mengatakan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan berdasarkan Pasal 201 Undang-Undang Transportasi Darat 2010 untuk mengidentifikasi unsur kelalaian terkait dengan tabrakan itu. Sebelumnya, Menteri Wilayah Federal Tan Sri Annuar Musa, melalui feed Twitter-nya, mengatakan tabrakan terjadi di jalur LRT bawah tanah di KLCC. Kepala urusan media Syarikat Prasarana Negara Bhd (Prasarana) Azhar Ghazali mengatakan pengaturan transportasi alternatif dibuat untuk penumpang.
“Dengan menyesal kami informasikan bahwa LRT Jalur Kelana Jaya mengalami insiden, khususnya KA nomor 40 dan 81. Semua penumpang yang terluka sudah dievakuasi ke peron. Prioritas kami adalah menyelamatkan semua penumpang kami,” ujarnya dalam keterangan tertulis. malam ini.
Penumpang di kereta sebelumnya telah membagikan video dan gambar situasi di media sosial. Salah satu foto menunjukkan seseorang yang tampak berdarah dan terkapar di lantai. Diketahui, tabrakan dua kereta LRT ini merupakan kejadian pertama yang terjadi dalam 23 tahun pelayanan LRT tersebut. Menteri Transportasi Datuk Seri Wee Ka Siong mengatakan, bahwa insiden ini dalam penyelidikan menyeluruh untuk menemukan penyebab terjadinya tabrakan.
Baca juga: Stasiun Kereta Cepat di Malaysia Bakal Kaya dengan Arsitektur Islam dan Melayu
“Dalam waktu dua minggu, kami akan mengidentifikasi apakah itu karena kesalahan dalam sistem persinyalan atau miskomunikasi atau kesalahan manusia. Kecelakaan ini yang pertama dalam 23 tahun operasional LRT,” ujarnya.