Monday, April 7, 2025
HomeHot NewsDua Bulan Hilang, Isi Bagasi Penumpang Qantas Berubah Setelah Ditemukan

Dua Bulan Hilang, Isi Bagasi Penumpang Qantas Berubah Setelah Ditemukan

Kasus kehilangan bagasi belum juga usai. Terbaru, salah satu penumpang Qantas kehilangan bagasinya saat terbang dari Toronto, Kanada menuju Auckland, Selandia Baru via Sydney, Australia. Dua bulan setelahnya, bagasi berhasil ditemukan dan kembali ke pemiliknya. Namun, setelah dibuka, isinya sudah tak sama seperti semula.

Baca juga: Ngaku 180 Kali Kehilangan Bagasi di Bandara, Pria Ini Raup Rp4 Miliar

Cerita penumpang Qantas kehilangan bagasi selama dua bulan bermula pasca liburan Natal. Seorang penumpang bernama Hyde, bersama putranya, terbang ke Auckland untuk menjenguk ayahnya yang sedang sakit.

Seperti biasanya, liburan Natal dan Tahun Baru membuat ketersediaan kursi sangat terbatas. Penerbangan dari maskapai manapun selalu penuh. Terlebih penerbangan direct ke Auckland. Alhasil, ia terpaksa mengambil penerbangan Toronto – Auckland via Sydney. Ia akhirnya bisa sampai di kediaman ayahnya, namun tidak dengan bagasinya.

Imbas penerbangannya yang terlambat, penerbangan transitnya pun juga terlambat. Bagasinya pun tertinggal di Sydney.

Hari ke hari ditunggu bagasi tak juga datang. Pada Januari lalu, Selandia Baru, termasuk Auckland, dilanda banjir hebat. Banjir juga menggenangi Bandara Auckland.

Genap dua bulan, bagasi akhirnya dikirim ke rumah. Setelah dibuka, mayoritas isinya yang berupa pakaian sudah berjamur, berlendir, bahkan berbau. Baunya bahkan disebut lebih mirip dengan kandang ayam.

Saat bagasi atau kopernya tiba, tak semua barang miliknya ada. Paspor dan akta kelahiran Hyde hilang. Tetapi ia ingat betul bahwa paspor dan akta kelahiran itu disegel dan anti air. Beruntung, maskapai mengirimkan dokumen tersebut sekalipun tak berbarengan dengan bagasinya.

“Saya sangat marah karena mereka membawa koper saya ke sana selama banjir dan berhasil mengirimkan satu koper kepada saya segera setelah banjir dan terlalu malas untuk mengirimkan koper ini. Itu duduk di sana selama kurang lebih lima minggu setelah banjir dan saya perlu mengganggu mereka untuk mengambil tindakan,” jelas Hyde.

“Saya membuka koper ini di sekitar anak-anak saya, dan penuh dengan jamur. Saya tidak tahu efek apa yang dapat terjadi pada kesehatan mereka. Jika saya mengirimkannya ke kantor pusat Qantas, mereka mungkin akan mengajukan tuntutan,” tambahnya, seperti dikutip dari stuff.co.nz.

Baca juga: Ingat! Anda Berhak Peroleh Kompensasi Setelah Lapor Kehilangan Bagasi di Bandara

Dua bulan bagasinya hilang, Hyde bukan tanpa upaya. Segalanya ia telah lakukan agar bisa mendapat jawaban kepastian terkait bagasinya yang hilang, seperti bersurat, mengirim email, menelpon customer care, menelpon travel agent, mention di medsos, bahkan menelusuri karyawan Qantas di medsos untuk kemudian di DM.

Qantas sebetulnya telah menawarkan Hyde kompensasi cukup besar NZ$8200. Namun ia menolak dan menyebut pelayanan maskapai nasional Australia itu sangat buruk. Ia sampai berjanji tidak akan pernah naik maskapai tersebut lagi.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru