Monday, November 25, 2024
HomeBandaraDramatis! Maskapai ini Buang 30 Ton Bahan Bakar Demi Selamatkan Nyawa Penumpang

Dramatis! Maskapai ini Buang 30 Ton Bahan Bakar Demi Selamatkan Nyawa Penumpang

Ada banyak faktor yang dapat mengganggu kelancaran penerbangan Anda, mulai dari gangguan cuaca buruk, penumpang yang menyebalkan, hingga pesawat yang terpaksa melakukan pendaratan darurat. Hal ini pula yang menimpa penumpang China Eastern Airlines dengan nomor penerbangan MU587 pada Jumat (23/3/2018) kemarin. Penerbangan menuju New York tersebut terpaksa melakukan pendaratan darurat pasca salah satu penumpangnya memerlukan pengangan medis.

Baca Juga: Lakukan Pendaratan Darurat, Penumpang Southwest Airlines Dibuat Bingung dengan Sosok Misterius di Sayap

Seperti yang dihimpun KabarPenumpang.com dari sejumlah laman sumber, salah seorang penumpang berjenis kelamin wanita dalam penerbangan tersebut secara tiba-tiba mengalami gangguan pernapasan yang mengakibatkan dirinya sesak. Awak kabin yang menyadari hal itu langsung berusaha untuk memberikan pertolongan pertama dengan memindahkannya ke kelas bisnis dan memasangkan alat bantu pernapasan.

Namun pertolongan tersebut tidak membantu terlalu banyak dan wanita yang disinyalir berusia 60 tahun ini tetap berada dalam kondisi sulit bernapas. Sadar bahwa salah seorang penumpangnya butuh penanganan medis yang lebih, Capt. Gu Jian selaku pilot yang kala itu tengah bertugas memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat agar nyawa wanita yang tengah melakukan perjalanan dengan putrinya ini bisa selamat.

Sayangnya, bahan bakar dalam armada yang melakukan perjalanan dari Shanghai tersebut masih terlalu penuh untuk melakukan pendaratan darurat. Sebagai pemegang keseluruhan kendali dalam penerbangan ini, maka Capt. Gu Jian mengambil keputusan untuk membuang sebagian bahan bakar sehingga pesawat menjadi cukup ringan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage di Alaska.

“Berat keseluruhan pesawat itu adalah 282 ton, jauh di atas berat pendaratan maksimum,” ungkap Capt. Gu Jian. “Ketika penumpang yang sakit membutuhkan penanganan medis lebih lanjut, dengan alasan keamanan, pesawat harus turun (melakukan pendaratan darurat) dan membuang bahan bakar pada saat yang bersamaan,” imbuhnya. Adapun bahan bakar yang kala itu disemprotkan ke arah laut adalah sebesar 30 ton.

Baca Juga: Akibat Bau Kentut, Pesawat Transavia Lakukan Pendaratan Darurat di Wina

Ketika sudah memenuhi kriteria untuk melakukan pendaratan darurat, maskapai China Eastern Airlines pun tidak membuang waktu dan setibanya di darat, wanita ini pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan penangan lebih lanjut. Setelah kondisi dinilai kondusif , pesawat tersebut kembali melanjutkan penerbangannya setelah kurang lebih tertunda selama enam jam.

Setelah mendapatkan perawatan medis selama kurang lebih satu hari, penumpang wanita tersebut lalu melanjutkan perjalanan menuju New York bersama putrinya keesokan harinya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru