Para pakar menilai masker berperan penting mencegah penularan virus corona. Oleh karenanya, pemerintah di seluruh dunia mendorong warganya untuk menggunakan masker; tak terkecuali Jerman. Di Negeri Bavaria, mengenakan masker memang sudah menjadi kebiasaan, namun, mengenakan masker dengan benar masih menjadi hal tabu.
Baca juga: Gegara Corona, Transportasi Umum di Israel Hanya Melayani Rute ke Kantor Pemerintahan
Tak mau hal itu terus berlanjut, Jerman berencana melarang penggunaan deodoran di transportasi umum. Hal itu dinilai menjadi senjata ampuh dalam upaya melawan penyebaran virus corona, dalam hal ini memaksa warga mengenakan masker dengan benar sampai menutupi hidung, bukan di bawahnya. Bau tak sedap yang dihasilkan dinilai akan membuat warga terpaksa menutup hidung dengan masker untuk mengurangi efek bau yang mau tak mau dihirup.
Pasalnya, selama ini, ancaman kesehatan yang digaungkan pemerintah tak kunjung menggerakkan warga untuk mengenakan masker dengan benar, seperti diberitakan Autoevolution.
“Mengingat begitu banyak orang yang berpikir bahwa mereka bisa memakai masker di bawah hidung, maka kami akan semakin ketat. Jadi, sekarang apakah masih ingin menunjukkan hidungmu?” tulis perusahaan transportasi umum di Jerman, BVG, melalui Twitter.
Ihr lasst uns keine andere Wahl. pic.twitter.com/mf8YcCnwc8
— Weil wir dich lieben (@BVG_Kampagne) July 1, 2020
Rencana tersebut pun mendapat respon luar biasa dari publik Jerman. Seperti biasa, netizen terbelah, ada yang pro dan kontra. Bagi mereka yang pro, umumnya menyoroti tujuan dari pemerintah itu sendiri, yakni dalam upaya mendorong warga mengenakan masker dengan benar.
Bagi mereka yang kontra, umumnya menyoroti cara pemerintah untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut salah satu netizen, tidak menggunakan deodoran justru sama buruknya dengan mengenakan masker di bawah hidung. Sebab, hal itu (larangan menggunakan deodoran) dapat membuat bakteri berkembang dengan cepat.
Bagi mereka yang mengambil posisi tengah, tidak pro ataupun kontra, solusi lain jadi fokus utama. Salah satu netizen, seperti dilihat di Twitter BVG @BVG_Kampagne, menyoroti pentingnya ventilasi di ruang publik, termasuk di transportasi umum.
Baca juga: Cegah Penyebaran Virus Corona, Pembatasan Transportasi Publik Dilakukan Banyak Negara
Hal itu lebih relevan ketimbang mengeluarkan kebijakan larangan penggunaan deodoran ataupun memaksa wagra mengenakan masker dengan benar sampai menutup hidung. Sebab, hal itu bisa saja membuat sebagian warga tak nyaman. Terlebih di ruangan kedap seperti di kereta bawah tanah.
Terlepas dari kebijakan larangan menggunakan deodoran untuk memaksa warga mengenakan masker dengan benar, sebetulnya, warga Jerman lama dikenal malas mandi. Tak ada penjelasan ilmiah terkait hal itu, namun, sebagian netizen menilai bahwa budaya kerja menjadi alasannya. Mandi, termasuk menikah, hanya akan menghabiskan waktu. Sebagian lagi menilai, Jerman memiliki iklim yang sejuk, bahkan di musim panas, sehingga tak terlalu membuat warga berkeringat layaknya di negera-negara tropis.