Ada pemandangan tak biasa di Stasiun Brumbung saat rangkaian kereta yang membawa alat berat pada 18 Februari kemarin. Ya, Crane yang didatangkan dari Cirebon ini merapat Stasiun Brumbung disamping rangkaian bekas Argo Bromo Anggrek.
Informasi yang dikabarkan bahwa Crane tersebut melakukan tugasnya untuk mengevakuasi rangkaian “gendut” Argo Bromo Anggrek tersebut yang dipindahkan dari atas rel. Sekitar 10 unit kereta yang mangkrak di stasiun tersebut dilakukan pemindahan. Ini dimaksudkan agar jalur yang berada di Stasiun Brumbung steril dari rangkaian yang tidak beroperasi.
Awalnya rangkaian Argo Bromo Anggrek direncanakan akan dikirim ke tempat pembuangan kereta yang tak layak pakai di Stasiun Cikaum. Namun, entah kenapa proses pemindahan tak kunjung dilakukan hingga saat ini. Bahkan rangkaian gendut ini dikatakan sudah tak layak di jalankan kembali, walaupun dalam kecepatan lebih lambat. Mengingat roda/bogie yang sudah berkarat dan selang rem yang tak berfungsi, sangat dikhawatirkan jika terjadi anjlok atau semacamnya.
Crane yang dioperasikan mengangkut atau memindahkan kereta atau gerbong ini paling efektif sebagai kereta penolong. Tak hanya itu Crane tersebut sempat melakukan evakuasi saat terjadinya longsor di kabupaten Grobogan beberapa bulan lalu. Saat in beberapa kereta eks Argo Bromo Anggrek satu persatu dipindahkan disamping rel Stasiun Brumbung. Belum diketahui selanjutnya rangkaian itu apakah dipindahkan lagi atau dibuat “makam” baru untuk rangkaian kereta mangkrak di Brumbung.
Ini Alasan Rangkaian “Gendut” Bekas Argo Bromo Anggrek Harus Mangkrak
Seperti diketahui kereta jenis ini memiliki desain yang berbeda dengan kereta lain. Dikutip dari roda-sayap.com, body kereta Argo Bromo Anggrek dibuat “menggembung” dengan kaca jendela yang menyatu. Pintu otomatis dengan sistem pneumatik dipasang pada setiap kereta. Kereta-kereta untuk Argo Bromo Anggrek menggunakan bogie jenis CL-234/K9 yang dilengkapi dengan air suspension, lisensi GEC-Alshtom Perancis.
Bagian coupler (alat perangkai) sendiri menggunakan jenis automatic dengan tigh lock, yang mengunci lebih sempurna dan meminimalisir guncangan pada coupler. Insulasi kereta dibuat sebaik mungkin agar suara serta panas dari luar tidak masuk ke kabin.

Kereta api Argo Bromo Anggrek merupakan kereta api yang terkenal dengan rangkaian kereta yang memiliki Kereta Spesial dengan Bogie K9. Kereta api ini merupakan kebanggaan Daop VIII Surabaya.
Kini kereta api Argo Bromo Anggrek gendut tidak lagi digunakan karena sudah digantikan oleh rangkaian kereta eksekutif Stainless Steel New Generation. Rangkaian kereta baru ini mulai beroperasi pada 29 dan 30 Maret 2024. Dan kereta api ini sekarang memiliki kecepatan maksimal 120 km/jam dengan waktu tempuh yang relatif cepat dibanding rangkaian kereta api lainnya.
KA Argo Bromo Anggrek, Sejarah Pertama Varian Keluarga Kereta “Argo”