Tuesday, April 8, 2025
HomeBasis AplikasiDipenjara dan Bayar Denda, Inilah Buah Aksi Kriminal Pengemudi Grab Kepada Tiga...

Dipenjara dan Bayar Denda, Inilah Buah Aksi Kriminal Pengemudi Grab Kepada Tiga Penumpang Wanita

Seorang pengemudi Grab diganjar hukuman penjara tiga bulan dua minggu dan harus membayar denda S$8000 pada Senin (24/8/2020). Pengemudi tersebut harus merasakan dinginnya penjara karena mengancam penumpang dan memiliki obat yang mengandung nimetazepam.

Baca juga: Di Singapura, Private Hire Car Bila Beroperasi Dianggap Ilegal dan Kena Denda $10 Ribu

KabarPenumpang.com melansir channelnewsasia.com (24/8/2020), sebelumnya pengemudi Grab bernama Nigel Lim Guan Yu ini mengangkut tiga penumpang pada hari yang sama dan berkeliling tanpa tujuan sebelum berhenti di tempat parkir mobil, jalan buntu dan mencoba mendekati penumpangnya. Korban yang pertama seorang wanita berusia 22 tahun yang dijemputnya di Bedok Utara menuju ke flat di Pasir Rais.

Ketika wanita tersebut meminta Lim berbelok ke kanan saat mendekati blok, pengemudi nakal ini mengabaikan dan berbelok ke kiri dan mengemudi ke tempat parkir bertingkat. Wanita ini terus menyuruh Lim berhenti agar dirinya bisa turun. Tetapi Lim terus melaju ke atas dan menabrak pilar kemudian turun untuk mengecek mobilnya.

Wanita itu kaget dan tak terluka serta mengambil kesempatan untuk kabur. Lim saat itu berteriak dan memintanya untuk membayar taksinya. Setelah itu, Lim mencari korban kedua, seorang konsultan kecantikan berusia sekitar 20 tahun di Pair Rais. Wanita itu akan pergi ke Paya Lebar Square, tetapi bukannya pergi, Lim justru berputar di tempat parkir.

Lim memberitahu bahwa dirinya harus mengumpulkan barang dan meminta wanita itu pindah ke depan. Lim kemudian mengemudikan kendaraan tanpa tujuan sebelum berhenti ditempat parkir mobil lain. Wanita tersebut meminta Lim membatalkan perjalanan dan mencoba turun tetapi Lim menarik tangan ketika dia membuka pintu dan kabur tanpa cedera.

Kedua wanita ini segera melapor ke polisi dan trauma sehingga berhenti menggunakan ride hailing Grab selama dua minggu serta harus ditemani selama bepergian. Kemudian di hari yang sama, Lim mengangkut gadis muda dari Pasir Rais menuju komples renang Yio Chu Kang. Bukannya pergi ke tujuan, Lim lagi-lagi membawa gadis 17 tahun tersebut ke tempat lain dan memberhentikannya di jalan buntu.

Karena hal tersebut, gadis muda itu melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi. Bisa dikatakan, ketiganya melaporkan dihari yang sama. Karena hal itu, Lim ditangkap keesokan harinya, ketika digeledah rumahnya, pihak kepolisian menemukan tablet yang mengandung nimetazepam, obat yang dikendalikan Kelas C yang juga dikenal sebagai Erimin-5.

Untuk diketahui, jaksa penuntut yang meminta hukuman tersebut mengatakan, bahwa ride hailing Grab telah menjadi moda transportasi yang di hampir seluruh penjuru Singapura dan penumpang berhak untuk mengharapkan keselamatan tertinggi dari pengemudi Grab.

“Perilaku terdakwa telah memicu keprihatinan publik tentang kesopanan dan standar pengemudi persewaan pribadi dan ‘hukuman pencegah … diperlukan dan tepat untuk meredakan keresahan publik dan kegelisahan yang ditimbulkan oleh kejahatan semacam itu’,” katanya.

Meskipun tidak ada kerusakan fisik yang ditimbulkan, korban kedua mengalami trauma dan mengalami “luka psikologis yang signifikan”. Korban pertama dan ketiga “terjebak” di dalam mobil Lim “untuk jangka waktu yang lama dan tidak realistis bagi mereka untuk melarikan diri dari kendaraan yang bergerak”.

Lim juga mengabaikan tujuan yang dimaksudkan oleh para korban ini, membawa mereka ke tempat-tempat terpencil dan membuat komentar yang mengancam perempuan muda dan rentan, katanya. Lim, yang tidak diwakili, meminta keringanan hukuman dan mengatakan dia menyesal dan merasa sangat menyesal atas perbuatannya.

Untuk setiap tuduhan menggunakan perilaku mengancam, Lim bisa didenda hingga S$5000. Karena menggunakan kekuatan kriminal, dia bisa dipenjara hingga tiga bulan, denda hingga S$1500, atau keduanya. Karena memiliki obat yang dilarang, dia bisa dipenjara hingga sepuluh tahun, denda hingga S$20 ribu, atau keduanya. Seorang juru bicara Grab mengatakan pihaknya telah menerapkan fitur keselamatan yang dapat diaktifkan penumpang saat dibutuhkan. Ini termasuk fungsi yang disebut Bagikan Perjalanan Saya, Laporkan Masalah Keamanan, dan Minta Bantuan Darurat.

Baca juga: GrabPet Hadir Untuk Angkut Hewan Piaraan di Singapura

“Penumpang dapat berbagi detail perjalanan dengan kontak mereka, mengirimkan laporan tentang perilaku mengemudi yang tidak aman atau insiden keselamatan serius dan meminta layanan polisi atau ambulans.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru