Pada umumnya, tidak semua maskapai mempunyai pesawat sendiri. Banyak dari mereka yang memilih untuk menyewa pesawat ke berbagai lessor di dunia dengan berbagai alasan. Opsi membeli ataupun menyewa pesawat sebetulnya sama-sama memiliki andil besar dalam menyokong kesuksesan bisnis maskapai. Bergantung pada bagaimana pengelolaan bisnis itu sendiri.
Baca juga: Mengapa Perusahaan Leasing ‘Diburu’ Maskapai dan Mengapa Maskapai Menyewa Pesawat? Ini Jawabannya
Wizz Air, misalnya, tidak akan mencapai pertumbuhan 253 persen dalam delapan tahun terakhir tanpa 100 persen menyewa pesawat. Belum lama ini, pertumbuhan dinamis LOT Polish Airlines, Indigo, GOL atau Vueling juga tak terlepas dari keputusan menyewa pesawat. Maskapai tersebut saat ini tercatat memiliki lebih dari 70 persen pesawat sewaan.
Di seluruh dunia, ada banyak leasing pesawat dengan capital reserves serta kepemilikan pesawat terbesar. Anehnya, CEO tiga dari lima leasing pesawat terbesar di dunia yang saat ini memimpin perusahaan masing-masing ‘lahir’ dari pelopor industri leasing pesawat, Guinness Peat Aviation, yang sejak November 1998 telah dinyatakan bangkrut. Agar lebih jelas, berikut daftar lima lessor atau leasing pesawat terbesar di dunia versi KabarPenumpang.com.
1. AerCap
Pada tahun 2017, perusahaan sewa guna usaha dan penjualan pesawat atau lebih masyhur dikenal perusahaan leasing pesawat ini memilik total pesawat sebanyak 1.566 pesawat, termasuk 970 pesawat narrowbody dan 305 widebody. Pada tahun 2019, situs statista.com mencatat perusahaan asal Irlandia itu memiliki pesawat dengan total asset mencapai 34,5 miliar dollar atau Rp486 (kurs 1 dollar = Rp13.847). Perusahaan yang dipimpin oleh Aengus Kelly, eks Guinness Peat Aviation (GPA), ini menjadi terbesar di dunia setelah mengakuisisi International Lease Finance Corp.
2. GECAS
GECAS adalah singkatan dari GE Capital Aviation Services. Dari segi jumlah pesawat, perusahaan pembiayaan dan leasing komersial Irlandia-Amerika tercatat sebagai yang terbesar di dunia. Pada tahun 2017, cucu usaha dari General Electric ini memiliki 1,035 armada narrowbody dan 168 widebody. Selain itu, GECAS juga memiliki 374 jet regional, pangsa pasar yang tak mampu dilawan seluruh kompetitornya. Perusahaan yang dipimpin oleh Greg Conlon merupakan ‘pecahan’ dari eks pelopor leasing pesawat, GPA, yang sejak November 1998 telah dinyatakan bangkrut.
3. Avolon
Avolon Leases Aircraft adalah perusahaan penyewaan pesawat yang berbasis di Dublin, Irlandia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 oleh eks pelopor leasing pesawat, GPA, Domhnal Slattery, dengan modal awal sebesar US$1.4 miliar. Mayoritas saham Avolon dimiliki oleh Bohai Leasing, perusahaan leasing (apapun, tak terbatas hanya pada leasing pesawat saja) terbesar kedua di dunia, beroperasi di 80 negara, dengan aset mencapai Rp653 triliun.
Tahun lalu, Avolon Leases Aircraft melaporkan berhasil mencatatkan laba bersih Rp10,2 triliun, naik sedikit dari tahun sebelumnya diangka yang nyaris sama, serta total kepemilikan pesawat mencapai 925. Di masa pandemi corona, dimana maskapai pada kesulitan keuangan, Avolon mengaku banyak dihubungi maskapai untuk membantu masalah keuangan sekaligus membicarakan perihal pembayaran utang kredit pesawat.
4. SMBC Aviation Capital
CEO salah satu lessor Garuda Indonesia itu, Peter Barrett, belum lama ini mengungkap bahwa capital reserves mereka sekitar US$6,1 miliar atau Rp85 triliun lebih (kurs 1 dollar = Rp13.853). Menurut praktisi hukum, dengan dana sebesar itu, mereka disebut mampu bertahan sampai sekitar sembilan bulan dengan kondisi kredit macet akibat pandemi corona. Sama seperti AerCap dan Avolon, SMBC Aviation Capital juga dipimpin oleh eks GAP.
Baca juga: Penerbangan Komersial Dilarang Beroperasi, Maskapai Penerbangan Indonesia ‘Dihantui’ Tuntutan Lessor
Meski memiliki modal besar, belum tentu lessor memiliki dana itu sendirian. Menurut statista.com sumber pendanaan utama di pasar penyewaan pesawat adalah melalui pasar modal dan hutang bank. Pendanaan juga dapat diperoleh dengan menggunakan uang tunai atau kredit ekspor. Cina adalah salah satu sumber utama hutang bank komersial yang digunakan untuk penyewaan pesawat terbesar di dunia. Pada 2019, Cina menyumbang 24 persen dari hutang bank di pasar penyewaan pesawat.
5. BOC Aviation
Menurut statista.com, pada tahun 2017, wilayah dengan armada pesawat sewaan terbesar di dunia adalah Eropa dengan 3.500 pesawat, diikuti Amerika Utara dengan 3.324 pesawat pada periode yang sama. Nah, untuk wilayah Asia-Pasifik, BOC Aviation adalah rajanya. Meskipun belum ada data spesifik, namun perusahaan yang dipimpin oleh Robert Martin ini memiliki market share tak tertandingi. Salah satu maskapai yang intens berkerjasama dengannya adalah Cathay Pacific.