Ketika mendengar kata awak kabin, tentu yang langsung terlintas di benak Anda adalah seorang wanita berparas cantik, lengkap dengan postur tubuh yang ideal dan berbalutkan seragam dari masing-masing maskapai. Tren ini sudah berlangsung cukup lama, namun kini jaman sudah berubah dan saatnya pramugara yang mengambil alih job desk pendamping penerbangan tersebut. Sebut saja beberapa maskapai asal Negeri Sakura yang mulai ‘memamerkan’ pramugara sebagai awak kabin yang bertugas di dalam sebuah penerbangan.
Baca Juga: Adakah Yang Berbeda Antara Pramugari dan Awak Kabin?
Alasan pengadaan pramugara yang meningkat dalam beberapa waktu ke belakang bukanlah tanpa alasan. Semakin banyaknya jumlah penumpang yang kurang santun dan mabuk selama penerbangan menjadi alasan paling mendasar yang melatarbelakangi meningkatnya jumlah soradan (pramugara) ini. Sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman scmp.com (16/12/2018), ternyata kebutuhan tersebut sejalan dengan keinginan sebagian pemuda Jepang yang ingin menjadi pramugara.
Sebut saja Koichi Ito, seorang pramugara dari maskapai Star Flyer yang semasa kecilnya, ia pernah berangan-angan untuk menjadi seorang pramugara.
“Mereka (pramugara) keren,” ujar Koichi.
“Suatu saat, saya bertanya-tanya mengapa maskapai penerbangan Jepang hanya mempekerjakan awak kabin perempuan,” katanya.
Dalam beberapa aspek, mungkin pramugara akan unggul ketimbang pramugari – terutama dengan hal-hal yang berkaitan dengan otot seperti mengangkut hand-luggage penumpang ke kompartemen atas dan menangani penumpang yang tidak bersahabat tersebut.
“Di beberapa aspek, pramugara dan pramugari memiliki perbedaan dalam melayani penumpang. Namun ketika digabungkan, sudah jelas itu akan meningkatkan pelayanan terhadap penumpang,” lanjut Koichi.
Bahkan, seorang penulis asal Jepang, Issei Itokawa pernah melakukan penelitian terhadap pramugara yang jumlahnya hingga saat ini masih berada jauh di bawah pramugari. “Ketika saya melakukan penelitian, saya belajar bahwa seorang pramugara lebih memegang peranan untuk segala hal yang berkaitan dengan otot, semisal menangani penumpang yang mabuk dan suka berkelahi,” ujar Issei.
Baca Juga: 10 Seragam Pramugari Paling Ikonik di Dunia
Tercatat, Star Flyer mempekerjakan 160 awak kabin, dimana delapan di antaranya berjenis kelamin laki-laki. Menurut sumber dari Star Flyer, pihak maskapai berencana untuk menambah enam pramugara lagi pada musim panas mendatang.
“Dengan mempekerjakan pramugara, maka ini adalah salah satu cara yang efektif untuk menarik impresi penumpang bahwa kami menawarkan pelayanan yang berbeda dari maskapai-maskapai besar lainnya,” ujar sallah satu juru bicara dari Star Flyer.
Sementara itu untuk maskapai Jetstar Japan, mereka mempekerjakan sekira 15 persen pramugara dari keseluruhan awak kabin – berbanding terbalik dengan dua maskapai raksasa Jepang, Japan Airlines dan All Nippon Airlines yang hanya mempekerjakan sekitar 1 persen pramugara dari keseluruhan awak kabin.