Saturday, February 22, 2025
HomeDaratDiklaim Paling Ekstrem, KA Siliwangi Berjalan 5 km Per jam Saat Lewati...

Diklaim Paling Ekstrem, KA Siliwangi Berjalan 5 km Per jam Saat Lewati ‘Taspat Abadi’, Kenapa?

Pernahkah Anda naik kereta api melewati jalur paling berbahaya dan ekstrem saat dilintasi kereta api dengan kecepatan paling rendah? Ya, biasanya jalur ini akibat dampak dari kecelakaan atau rawan longsor yang membuat kereta api melintas harus mengurangi kecepatan yang seharusnya diijinkan. Jalur kereta api yang terbilang ekstrem ini memang benar adanya. Masyarakat pengguna kereta api khususnya dijalur Sukabumi-Cianjur pasti sudah sering melewati jalur ekstrem ini.

Namanya Spot Taspat Abadi KM 77 atau yang biasa dikenal dengan Taspat Abadi itu tikungannya menyerupai zigzag. Hanya KA Siliwangi yang melintas dijalur ini dengan rute Sukabumi-Cipatat pulang pergi.

Meskipun kereta api yang melintas jalur ini tak banyak, namun pemantauan dan pengecekan selalu dilakukan 24 jam. Meski areanya tak seperti rawan longsor jika dilihat orang awam, tapi jalur ini berada di area patahan Cimandiri dan jika terjadi gempa mengalami pergeseran tanah 10 cm setiap tahunnya. Dengan tentu KA Siliwangi maupun kereta khusus lainnya yang melewati jalur ini harus mengurangi kecepatan 5 km/jam.

Terlihat KA Siliwangi melewati zigzag jalur kereta api di Taspat Abadi KM 77 (Foto: Tangkapan Layar Youtube.com/SendyPrasetya)

Bentuknya juga menyerupai bentuk huruf S yang apabila berasa di dalam kereta berasa sedang meliuk. Ditengah liukan tersebut terbentang jembatan yang tidak terlalu besar yang dialiri Sungai Cikasur dibawahnya. Warga disana menyebutnya Jembatan Ciperdah, namun dikalangan Railfan jalur itu disebut ‘spot KM 77’, yang terletak di Kampung Ciperdah, kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur.

Menikmati Perjalanan Kereta Api Tertua di Jawa Barat, Cuma Goceng

Bukit yang berada disamping rel kereta api membuat KA Siliwangi harus berjalan perlahan saat melewatinya. (Foto: Tangkapan Layar Youtube.com/SendyPrasetya)

Jika ingin melihat bahkan merasakan jalur ‘Taspat Abadi’ ini, Anda bisa naik KA Siliwangi dengan rute Sukabumi sampai dengan Cianjur maupun sebaliknya. Mencoba dijalur ini menjadi sensasi tersendiri karena bisa merasakan kecepatan kereta api yang benar-benar rendah. Untuk akses ke area KM 77, Anda bisa melakukan perjalanan menggunakan roda 2 dari Stasiun Lampegan berjarak 4 kilometer menuju lokasi taspat abadi ini. Wilayahnya yang dikelilingi bukit dan masih banyak rimbunan pohon, membuat area ini memiliki curah hujan yang tinggi.

Tak heran jika hujan turun, lokomotif penarik KA Siliwangi yang menggunakan seri CC 206 itu harus ekstra menambah kekuatannya karena sering kali mengalami roda selip pada rel yang dilewati. Maklum saja saat melewatinya, rel yang digunakan masih tipe R42 dan bantalan besi/baja.

Lampegan, Terowongan Tertua di Indonesia, Abadikan Misteri Nyi Ronggeng

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru