Israel diambang kekacauan usai dihajar gelombang ke-5 Covid-19 varian Omicron. Senin pekan lalu, negara Yahudi itu mencatat 1.600 kasus baru Covid-19 atau 1,3 juta kasus sejak pandemi menyerang dengan 8 ribu lebih kematian.
Baca juga: Ngeri, Pesawat Boeing 787 Maskapai El Al Israel Dikawal Jet Tempur, Takut Dirudal?
Tak ingin terus menjadi pesakitan karena Covid-19, Wakil Direktur Urusan Internasional maskapai flag carrier Israel, El Al, Stanley Morais, akhirnya ‘menyerah’. Dalam sebuah wawancara bersama i24NEWS, ia mengungkapkan bahwa El Al atau dunia penerbangan pada umumnya harus bisa hidup berdampingan dengan Covid-19.
“Kami pikir kami harus hidup berdampingan dengan Covid,” katanya.
“Apa pun variannya, kita harus menemukan cara. Di semua bidang kehidupan kita, terutama dengan perjalanan internasional,” lanjutnya.
Berbeda dengan maskapai lain yang mulai meraup keuntungan, El Al masih mengalami kerugian besar akibat penurunan jumlah penumpang. Tercatat, pada kuartal III 2021, maskapai yang berbasis di Bandara Ben Gurion (TLV) tersebut merugi US$136 juta atau penurunan pendapatan sebesar 69 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Maka dari itu, guna mengejar pendapatan di kuartal IV tahun ini, sekaligus mencoba merealisasikan cara hidup berdampingan dengan Covid-19, El Al masih membuka penerbangan internasional dari dan ke negara-negara yang masuk daftar merah Israel, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis.
Akhir tahun disebut sebagai masa-masa yang paling menguntungkan mengingat banyak komunitas Yahudi dan Kristen berpergian ke Israel yang menjadi pusat wisata religi komunitas tersebut.
“Kami tidak mengharapkan situasi ini, terutama pada saat ini tahun. Kami mengharapkan arus besar wisatawan yang datang, komunitas Yahudi dari luar negeri serta komunitas Kristen,” jelas Morais.
“Kami mempertahankan penerbangan kami ke negara-negara non-merah di sini dari Israel. Dan bahkan penerbangan ke negara-negara merah, seperti Amerika Serikat, kami mempertahankan penerbangan kami ke New York, London, Paris,” tambahnya.
Israel dikenal sangat ketat dalam menangkal laju penyebaran virus Corona. Di Israel seluruh warga divaksin dengan Pfizer/BioNTech, vaksin Covid-19 yang dinilai memiliki efikasi tertinggi atau paling ampuh melawan virus Corona. Negara tersebut juga menyiapkan fasilitas kesehatannya sebaik mungkin dalam menghadapi Covid-19.
Baca juga: Kucurkan Rp2,2 Triliun, Mahasiswa 27 Tahun Jadi Pemilik Baru Maskapai El Al
Belum lagi inovasi teknologinya di bidang kesehatan, seperti alat rapid tes super cepat yang hanya membutuhkan 30 detik dalam mendeteksi virus, dan berbagai inovasi lainnya.
Tak cukup sampai di situ, Israel, pada hari Senin ini mulai memberikan dosis ke-empat bagi warganya. Ini tentu menjadi sebuah langkah berani dan cepat mengingat negara lain masih bertahan dengan dua dosis yang diberikan.