Kendati kebanyakan maskapai dari seluruh penjuru dunia sudah mulai meninggalkan varian superjumbo jet keluaran Airbus, A380, lantaran ongkos pengoperasiannya yang kadang tidak sebanding dengan tingkat keterisian penumpang di dalam sebuah perjalanan, tapi percayalah, masih ada maskapai yang ingin menggunakan pesawat jet penumpang komersial terbesar di dunia ini. Adalah HiFly, maskapai carter asal Portugal yang dikabarkan membutuhkan lebih banyak varian Airbus A380.
Baca Juga: Misterius! Qantas Terbangkan Airbus A380 Ke Orlando Pada Januari 2020, Terbangkan Siapa?
Sebelum membahas soal ketertarikan HiFly untuk mengoperasikan lebih banyak Airbus A380, diketahui varian pesawat penumpang terbesar di Airbus ini telah ditinggalkan oleh banyak maskapai di seluruh dunia. Ya, pesawat yang mampu mengarungi penerbangan langsung jarak jauh ini terkenal akan kapasitas penumpangnya yang mampu memuat hingga 500 penumpang. Namun karena penggunaan empat mesin jet, maka biaya pengoperasian dari Airbus A380 ini menjadi membengkak.
Selain itu, tingkat keterisian penumpang dalam setiap perjalanannya juga tidak menutupi biaya pengoperasian – dan dilatarbelakangi oleh dua alasan ini, maka banyak maskapai lebih memilih untuk meninggalkannya dan menggantinya dengan pesawat narrow-body yang mampu mengemban tugas yang hampir sama dengan Airbus A380 ini, seperti Boeing 737MAX atau Airbus A321XLR.
Nah kembali kepada minat HiFly untuk menambah kekuatan armadanya, CEO dari maskapai ini mengatakan bahwa penambahan armada ini merupakan upaya yang ditempuh peusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis.
“Kami percaya bahwa Airbus A380 akan masuk ke dalam daftar armada kami, mungkin kami membutuhkan lebih dari dua atau tiga unit,” ujar Paulo Mirpuri, CEO dari HiFly.
KabarPenumpang.com mengutip dari laman simpleflying.com (22/6/2019), HiFly yang sudah mengoperasikan satu unit dari A380 ini dikabarkan tidak membuat sebuah aksi yang signifikan. Semestinya, HiFly menerbangkan A380 ketika summer season tahun ini, namun ketika dilacak dengan menggunakan FlightRadar, HiFly hanya menerbangkan sejumlah pesawatnya – dan tidak ada A380 di antara penerbangan tersebut.
HiFly juga diketahui memiliki banyak masalah dengan pengoperasian pesawat A380-nya. Laman sumber mengatakan bahwa A380 milik HiFly sempat mengalami beberapa insiden dan kasus yang sama seperti Lion Air – keterlambatan dalam pemberangkatan. Imbas dari hal tersebut adalah dilarangnya pengoperasian dari A380 yang ada di tubuh HiFly sepanjang musim panas.
Baca Juga: Stop Produksi di Awal 2019, Kapan Airbus A380 Pensiun Sepenuhnya?
Mungkin lantaran skors ini, pihak HiFly menginginkan armada A380 tambahan untuk mengisi kekosongan rute yang seharusnya diisi oleh pesawat yang tengah dilarang untuk mengudara tersebut.
Terlepas dari alasan yang melatarbelakangi HiFly untuk menambah armada A380-nya, nampaknya pihak maskapai akan mendapatkan A380 incarannya tersebut dengan harga miring, karena ada banyak maskapai di luar sana yang sudah tidak lagi menggunakan superjumbo jet – sebut saja Qatar Airways, Emirates, hingga Lufthansa.