Monday, November 25, 2024
HomeHot NewsDidanai Pinjaman dari Jepang, Bangladesh Kini Punya Jalur Kereta Metro

Didanai Pinjaman dari Jepang, Bangladesh Kini Punya Jalur Kereta Metro

Mendengar nama Bangladesh, maka yang pertama terbayang adalah negara miskin yang kerap dilanda bencana alam. Namun, menutup akhir tahun 2022, ada kabar gembira dari negara di Asia Selatan itu, yakni untuk pertama kalinya, Bangladesh resmi membuka jalur metro – MRT (Mass Rapid Transportation) pertama di Dhaka, ibu kota Bangladesh.

Baca juga: Ada Teknologi Jepang di Balik Kereta Komuter Pertama Bangladesh

Mengutip dari railjournal.com, Perdana Menteri Bangladesh heikh Hasina Wazed membuka jalur metro pertama di Dhaka pada 28 Desember 2022. Lantaran baru berstatus uji coba, Jalur 6 Metro bagian utara hanya melayani rute nonstop terbatas untuk 3857 penumpang.

Jalur 6 Metro panjangnya 11,7 km dan membentang dari Uttara Utara ke selatan ke Agargaon dengan tujuh stasiun perantara.Namun, untuk tahap awal, kereta beroperasi tanpa henti antara stasiun terminal mulai pukul 08.00 hingga tengah hari.

Layanan penuh Jalur 6 Metro diharapkan akan dimulai pada 26 Maret 2023. Bagian berikutnya dari Agargaon melalui Universitas Dhaka ke Motijheel dengan tujuh stasiun diharapkan dibuka pada Desember 2023, sementara pembukaan perpanjangan stasiun jalur utama Motijheel – Kamalapur terakhir dengan satu stasiun diharapkan pada tahun 2025.

Waktu perjalanan dari Uttara ke Motijheel akan memakan waktu 38 menit, dibandingkan dengan setidaknya dua jam dengan moda transportasi lain di Dhaka, yang dikenal sebagai kota yang sangat padat.

Pemerintah Bangladesh menandatangani perjanjian pinjaman dengan Japan International Cooperation Agency untuk membangun Line 6 senilai US$2,8 miliar pada Februari 2013 dengan pendanaan Jepang sekitar 60 persen dari biaya melalui pinjaman lunak. Namun, konstruksi baru dimulai Juni 2016 dan biaya proyek kemudian meningkat menjadi US$3,1 miliar.

Sinohydro Corporation Italia-Thailand dan China bertanggung jawab atas teknik sipil. Dhaka Mass Transit Company (DMTCL) memberikan kontrak senilai US$500 juta sekaligus pada tahun 2018 kepada perusahaan patungan Marubeni, Jepang, dan Larsen & Toubro, India untuk kontrak elektro-mekanis untuk Jalur 6.

Sebelumnya DMTCL dan Mitsubishi mendapatkan kontrak pada tahun 2017 untuk 24 kereta metro enam gerbong, bersama dengan peralatan depo.

Jaringan metro enam jalur direncanakan di Dhaka pada tahun 2030. Pembangunan Jalur 1 sepanjang 31,24 km akan dimulai bulan lalu setelah tertunda selama dua tahun. DMTCL menandatangani kontrak pada Oktober 2022 dengan perusahaan patungan Jepang yang dipimpin oleh Nippon Koei untuk layanan pengawasan konstruksi proyek.

Baca juga: Pekerja dan Bahan Didatangkan dari Cina, Proyek Jembatan Kereta di Bangladesh Terhambat

Pekerjaan jalur bawah tanah akan dimulai dengan pengembangan lahan untuk depot di Pitalganj di Narayanganj. Proyek ini akan terdiri dari bagian bawah tanah sepanjang 19,87 km dari Bandara Internasional Hazrat Shahjalal ke Kamalapur dan bagian yang sebagian besar ditinggikan sepanjang 11,36 km dari Notunbazar ke Terminal Purbachal. Jalur 1 rencananya akan selesai pada Desember 2026.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru