Monday, November 25, 2024
HomeDaratDibangun Masa Kolonial Belanda, Menara-menara Air Ini Masih Berdiri Kokoh

Dibangun Masa Kolonial Belanda, Menara-menara Air Ini Masih Berdiri Kokoh

Di masa penjajahan Kolonial Belanda, kereta uap digunakan untuk mengangkut penumpang atau pun barang. Maka dari itu, biasanya di beberapa stasiun besar memiliki menara air yang fungsinya sebagai penampung air baik untuk keperluan lokomotif uap maupun stasiun itu sendiri.

Baca juga: Menara Air Kuno di Manggarai Kini Kondisinya Mengkhawatirkan

Menara air tersebut dibangun pada masa pemerintahan Kolonial Belanda dan memiliki bentuk bangunan menjulang tinggi. Saat ini ditemukan masih banyak menara air yang berdiri cukup koko.

Dirangkum KabarPenumpang.com dari Instagram milik Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, menara air ini sayangnya hampir semua tidak lagi difungsikan sebagaimana mestinya. Meski begitu menara air ini tetap dijaga sebagai warisan sejarah Indonesia.


Beberapa waktu lalu, KabarPenumpang.com pernah mengulas tentang menara air Stasiun Manggarai. Nah, ternyata ada beberapa menara air di stasiun lainnya dan umurnya bahkan ada yang mencapai satu abad.

Menara air Stasiun Cirebon
Menara air tersebut dibangun antara tahun 1910 – 1912 bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api dari Cikampek menuju ke Cirebon. Menara air tersebut mulai digunakan pada 3 Juni 1912 silam.

Menara air Balai Yasa Yogyakarta
Kalau yang lainnya ada di stasiun, lain dengan yang satu ini. Menara airnya berada di kawasan Balai Yasa Yogyakarta di Kecamaan Gondokusuma. Menara air di balai yasa ini pun sudah mengalami pemugaran sehingga terlihat seperti bangunan baru.

Menara air Stasiun Ketanggunan Brebes
Terletak di Stasiun Ketanggungan, Brebes, menara air ini masuk dalam daerah operasional atau Daop 3 Cirebon. Menara air itu dibangun tahun 1914 – 1915 bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api Cirebon menuju ke Kroya. Menara air di Stasiun Ketanggungan sendiri mulai dioperasikan pada 1 Juli 1916.

Menara air Stasiun Sindanglaut
Menara air yang ada di stasiun ini mulai dibangun pada 1914 – 1915 dan waktu penggunaannya sama dengan menara air di Stasiun Ketanggungan yakni 1 Juli 1916. Menara air di Stasiun Sindanglaut memiliki ukuran yang cukup besar, ini karena waktu itu terdapat dua pabrik gula yang besar dekat stasiun tersebut. Tak sama dengan yang lainnya, menara air di Stasiun Sindanglaut masih berfungsi hingga saat ini untuk kebutuhan air bersih di stasiun.

Baca juga: Stasiun Krenceng, Kecil Namun Memiliki Keunikan

Menara air Semarang Pocol
Dibangun sejak tahun 1914, menara air ini berada dalam kawasan Staiun Semarang Poncol.

Menara air Stasiun Purwosari Surakarta
Menara air di Stasiun Purwosari – Layengan diperasikan tahun 1870 atau usianya sudah lebih dari satu setengah abad.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru