Dewi Sri seperti nama seseorang, tapi, ini merupakan salah satu perusahaan otobus (PO) yang ada di Indonesia. PO Dewi Sri sendiri berdiri sejak 40an tahun silam atau tepatnya pada tahun 1980-an.
Di dirikan di Tegal, Jawa Tengah oleh Haji Ismail, Dewi Sri melayani rute pesisir Pantai utara (Pantura) Jawa Tengah bagian Barat. Pada awal beroperasi, Dewi Sri melaju di trayek Tegal-Jakarta pulang pergi.
Saat itu, persaingan bus antarkota antarproinsi di jalur Pantura cukuplah ketat. Dewi Sri Bersama dengan saudaranya PO Dedy Jaya, bersaing dengan Sinar Jaya yang tengah naik daun kala itu.
Persaingan ketiganya bukan hanya dalam mengejar penumpang, tetapi juga kejar-kejaran saat bertemu di jalan. Namun tahun 2000-an, tongkat kepemimpinan PO Dewi Sri diturunkan kepada Ikmal Jaya, Anak dari Haji Ismail.
Saat itu, Ikmal memiliki pengalaman yang terbilang sukses dalam mengelola bidang transportasi. Sebelum menampuk kepemimpinan PO Dewi Sri, dia pernah berhasil dalam mengelola angktan kota di Bumi Serpong Damai (BSD) dan sekiranya.
Sekitar enam tahun kemudian, kepemimpinan PO Dewi Sri turun kepada saudarnya Ikmal yang lain yakni Idza Priyanti. Dalam masa berjayanya PO Dewi Sri bahkan sudah berganti pemegang kekuasaan hingga empat kali dengan yang terakhir dipegang oleh Anak bungsu Haji Ismail yakni Mukti Agung Wibowo tahun 2012.
Meski begitu, nama Dewi Sri masih terus Berjaya dan trayek busnya pun bertambah. Sebagai bus AKAP yang melintas Jawa, kini trayek Dewi Sri ada dua yakni dari Jabodetabek/Merak-Brebes-Tegal-Pekalongan-Banyuputih-Waleri, selanjutnya adalah Jabodetabek/Merak-Brebes-Tegal-Slawi-Margasari-Bumiayu-Purwokerto.
Bus yang dioeprasikan Dewi Sri memiliki kelas AC 2-2, Bisnis Rs dan Ekonomi 2-3. Bus-bus yang dioperasikn PO Dewi Sri didukung oleh sasis dari Mercedes-Benz, Hino, hingga Volvo.
Tak hanya memiliki trayek di bus AKAP, PO Dewi Sri juga bermain dan melaju di sektor bus pariwisata. Adapun perjalanan yang diberikan menuju Jawa dan Bali.
Namun ada masalah di dalam tapuk kepemimpinan PO Dewi Sri yakni dinasti politik. Di mana ketiga pemilik atau Anak dari haji Ismail semuanya menjadi kepala daerah di Brebes, Pemalang dan Tegal.
Karena hal ini, muncul pro kontra di kalangan masyarakat, khususnya pelanggan setia bus Dewi Sri. Mereka menganggap dengan adanya dinasti-dinasti politik seperti ini dapat membuat ketidakfokusan dalam mengelola perusahaan bus yang bisa berujung pada penurunan kualitas pelayanan.