Monday, November 25, 2024
HomeDaratDi Inggris, Penyandang Tuna Netra dan Tuna Rungu Semakin Terancam di Moda...

Di Inggris, Penyandang Tuna Netra dan Tuna Rungu Semakin Terancam di Moda Kereta Komuter

Penyandang disabilitas seperti tuna netra dan tuna rungu (tuli) kerap kali menjadi yang terkesampingkan ketika terkait masalah kereta komuter di Inggris. Bahkan terkesan dianggap seperti penumpang normal lainnya yang bisa dengan jelas tahu keadaan stasiun dan keterlambatan kereta.

Baca juga: Di Inggris, Penyandang Disabilitas Tak Terlayani dengan Baik di Stasiun dan Kereta

Hal ini membuat mereka seringkali tertekan karena tidak tahu dengan jelas kondisi stasiun dan perjalanan kereta. Tak hanya itu, bahkan anjing penuntun mereka sering terinjak dan terdorong tas.

Para tuna netra ini juga sering di dorong penumpang lainnya dan di dalam kereta sering duduk di lantai. KabarPenumpang.com melansir birminghammail.co.uk (24/2/2020), karena hal ini manajer kebijakan dan kampanye regional Guide Dogs, Alexandra Jones mengatakan, meningkatnya ketakutan dan ketidakpastian terkait pengguna kereta api, membuat banyak orang dengan tuna netra dan tuli terkena dampak.

Hal inilah yang membuatnya kemudian membagikan kisah-kisah para disabilitas tersebut di sebuah audiensi publik yang diadakan oleh Polisi West Midlands dan Komisaris Kejahatan David Jamieson. Alexandra bergabung dengan David Smith dan anjing penuntunnya Darcy pada pertemuan 21 Februari 2020 kemarin.

“Secara tradisional, ini telah menjadi mode transportasi penyandang tuna netra dan tuli. Ini cukup nyaman dan mereka percaya diri saat menggunakannya. Namun sekarang kami mulai melihat banyak orang mengatakan bahwa mereka sekarang mulai merasa semakin tidak aman atau tidak pasti dengan penggunaan jaringan keret api di wilayah tersebut,” ujar Alexandra.

Dia menambahkan satu dari lima orang memberitahu mereka bahwa banyak yang aktif menghindari perjalanan kereta api karena ada begitu banyak ketidakpastian di sekitar mereka. Pengguna layanan di wilayah tersebut memberitahu Alexandra bahwa mereka harus melakukan perubahan pada kehidupan sehari-hari termasuk hal-hal seperti mempertimbangkan untuk berhenti bekerja atau mengubah jam kerja demi menghindari kereta yang penuh sesak dan tekanan terkait dengan pembatalan, keterlambatan dan gangguan.

“Kami benar-benar prihatin dengan hal ini di Guide Dogs karena kami sudah tahu bahwa tingkat pengangguran untuk orang yang tuna netra sangat tinggi. Mereka jauh lebih tinggi jumlahnya daripada kelompok penyandang disabilitas lainnya dan 75 persen populasi usia kerja,” tambah Alexandra.

Baca juga: Tak Dapat Kursi, Inilah Derita Penumpang Tunanetra di Kereta Komuter Inggris

Anjing pemandu melakukan panggilan untuk pengalaman dari pengguna kereta api tuna netra yang terlihat di Midlands. Alexandra mengatakan, kepadatan menjadi masalah besar dan pihaknya memandu pemilik anjing untuk berbicara tentang duduk di lantai.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru