Meski antara Inggris dan Perancis telah dihubungkan lewat Terowongan Channel, tapi itu bukan berarti layanan kapal ferry penyeberangan di perairan selat itu mati. Faktanya tetap ada segmen tersendiri, mengingat ada faktor ekonomi yang menjadi latar belakangnya. Dan terkait debut kapal ferry di Selat Channel, ada kabar bahwa nantinya wahana penyeberangan di selat itu akan dilayani oleh jenis kapal ferry terbesar dengan tanaga hibrida.
Baca juga: Serba-Serbi Channel Tunnel, Terowongan Rel Terpanjang Kedua di Dunia
Dikutip dari cnbc.com (23/6/2022), gagasan di balik desain kapal hibrida adalah bahwa wahana ini dapat mendukung teknologi keberlanjutan, yaitu dengan memanfaatkan gas alam cair (bahan bakar fosil) – LNG (liquefied natural gas), daya energi baterai, atau kombinasi dari keduanya. Sang operator kapal adalah Brittany Ferries, yang kini tengan membangun kapal ferry “Saint-Malo” yang memiliki kapasitas baterai 11.5 megawatt hours, atau kira-kira dua kali lipat yang dari yabg biasanya digunakan untuk propulsi hibrida di kapal laut.
Brittany Ferries mengatakan kapal ferry bertenaga hibrida itu akan dikirim pada tahun 2024. Kemudian kapal hibrida kedua akan bergabung dengan armada Brittany Ferries segera setelah itu. Nantinya kapal ferry hibrida ini akan melayani akses antara Portsmouth (Inggris) dan Caen (Perancis).
Baca juga: MS Roald Amundsen – Kapal Hibrida Asal Norwegia, Siap Berlayar Pada Musim Panas 2019
Brittany Ferries mengungkapkan bahwa total tiga kapal hibrida sedang dibangun oleh Stena RoRo dengan teknologi kapal dari perusahaan Finlandia Wärtsil. “Ukuran baterai yang besar memungkinkan kapal untuk beroperasi dengan kekuatan penuh, menggunakan baling-baling dan semua pendorong untuk bermanuver bebas emisi saat masuk dan keluar pelabuhan, bahkan dalam cuaca buruk sekalipun,” ujar Hakan Agnevall, CEO Wartsila.