Friday, October 25, 2024
HomeHot NewsDestinus S - Pesawat Penumpang Supersonik Bertenaga Mesin Hidrogen, Tampil di Paris...

Destinus S – Pesawat Penumpang Supersonik Bertenaga Mesin Hidrogen, Tampil di Paris AirShow 2023

Destinus, startup kedirgantaraan Eropa, telah mempersiapkan pesawat komersial bertenaga hidrogen pertama direncanakan akan diluncurkan antara tahun 2030 dan 2032. Di Paris AirShow 2023, Destinus mekuncurkan prototipe ketiga yang disebut Destinus 3.

Baca juga: Inilah Boeing 2707, Pesawat Supersonik “Gagal” Buatan AS Pesaing Concorde & Tupolev Tu-144

Lama setelah Concorde berhenti beroperasi, impian penerbangan supersonik untuk perjalanan penumpang kembali hidup, dengan harapan dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih kecil.

Destinus telah mengarahkan pandangannya pada peluncuran pesawat bertenaga hidrogen pada tahun 2030 yang akan menerbangkan penumpang antara Frankfurt dan Shanghai hanya dalam waktu kurang dari tiga jam, menghemat delapan jam saat terbang dengan pesawat konvensional.

Bagian paling menarik tentang rencana Destinus adalah bahwa hidrogen sebagai bahan bakar sepenuhnya meniadakan keraguan tentang emisi perjalanan.

Destinus telah memilih hidrogen sebagai bahan bakar karena nilai kalornya tiga kali lipat dari minyak tanah yang digunakan dalam pesawat saat ini. Selain itu, bahan bakar ini juga memiliki kemampuan pendinginan yang luar biasa sehingga menjadikannya sebagai bahan bakar yang ideal untuk mesin siklus gabungan.

Mesin pesawat ini menggunakan jenis turbojet yang mampu menghasilkan kecepatan subsonik dan supersonik, dan Destinus juga merancang afterburner yang dapat memberikan daya dorong tambahan bila diperlukan.

Destinus berencana untuk meluncurkan pesawat komersial bertenaga hidrogen pertama antara tahun 2030 dan 2032. Dijuluki Destinus S, pesawat ini direncanakan untuk mengangkut 25 penumpang dan dengan kecepatan jelajah Mach 5 yang diusulkan, pesawat ini akan dapat melaju lebih cepat daripada penerbangan Concorde sebelumnya.

Sekitar satu dekade kemudian, perusahaan bertujuan untuk memperkenalkan Destinus L, varian yang lebih besar dari pesawatnya yang mampu membawa hingga 400 penumpang.

Pesawat ini diharapkan melakukan perjalanan antar tujuan global dengan kecepatan Mach 6, ditenagai oleh hidrogen kriogenik yang akan memfasilitasi propulsi dan pendinginan.

Sejauh ini, Destinus telah berhasil mendemonstrasikan penerbangan pada prototipe pertama Destinus 1, kendaraan setinggi 13 kaki (empat meter) yang juga disebut Jungfrau. Pada bulan Oktober tahun lalu, perusahaan tersebut mendemonstrasikan kendaraan Eiger setinggi hampir 33 kaki (10 m), sebuah penerbangan subsonik.

Bulan lalu, Destinus berhasil menguji teknologi afterburner berbahan bakar hidrogen, yang juga ditampilkan di Destinus 3.

“Sistem propulsi untuk Destinus 3 akan menggabungkan mesin turbojet berbahan bakar minyak tanah dengan afterburner berbahan bakar hidrogen cair,” kata Mikhail Kokorich, CEO Destinus, dalam siaran persnya. “Kami juga sedang mengembangkan rencana untuk menguji coba sistem berbasis hidrogen sepenuhnya untuk turbojet dan afterburner.”

Baca juga: Seberapa Panas Kulit Pesawat Supersonik Selama Penerbangan?

Selain bahan bakar hidrogen, Destinus juga akan memamerkan sistem autopilot barunya pada demonstran ini. Kampanye penerbangan yang menggunakan hidrogen cair sebagai bahan bakar akan dimulai pada awal 2024. Selama tahap awal, Destinus akan mencoba penerbangan subsonik dan menargetkan penerbangan supersonik pada paruh kedua tahun 2024.

Ketika selesai, Destinus 3 akan menjadi kendaraan udara tanpa awak bertenaga hidrogen pertama yang mencapai kecepatan Mach 1.3.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru