Monday, April 7, 2025
HomeBus AKAPDepo Bus di Dubai Hadirkan Ruang Ramah Lingkungan dengan Menghemat 900 Ribu...

Depo Bus di Dubai Hadirkan Ruang Ramah Lingkungan dengan Menghemat 900 Ribu Galon Air Setiap Bulan

Ruang ramah lingkungan menjadi salah satu yang belakangan banyak dibuat. Biasanya ini dibangun di beberapa tempat yang sudah tidak terpakai atau lahan yang memang belum diperuntukkan untuk hal lainnya. Namun ruang ramah lingkungan juga dibuat oleh pengelola atau operator stasiun kereta api, bandara hingga di depo bus.

Baca juga: Hybrid Electric Road Train, Transportasi Alternatif Ramah Lingkungan dari Provinsi Isabela

Belum lama ini Roads & Transport Authority (RTA) mengubah depo bus di Dubai menjadi tempat yang ramah lingkungan. Ini dilakukan setelah sukses di depo Al Rawiyya. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman gulfnews.com (23/3/2022), pembuatan depo ramah lingkungan karena bisa menghemat hingga 900 ribu galon air setiap bulannya. Di mana penghematan tersebut terjadi berkat daur ulang air limbah.

“Tingkat daur ulang air limbah di Depot Bus Al Rawiyya telah mencapai 100 persen, yang sangat besar mengingat jumlah air yang dikonsumsi stasiun setiap tahun sebesar 12 juta galon pada tahun 2020. Depot ini menghemat 90 persen dari tagihan konsumsi air bulanan yang turun dari satu juta menjadi 100 ribu galon per bulan,” kata Marwan Al Zarooni, direktur pemeliharaan dan layanan di Badan Angkutan Umum RTA.

Badan Transportasi Umum RTA menerapkan lebih dari 30 inisiatif dalam menghemat energi, mengurangi konsumsi air, dan mengurangi emisi karbon yang berbahaya. Foto: Gulf News

Al Zarooni mengatakan, pabrik ini mengolah sekitar 5,8 juta galon air dan menggunakannya untuk mengairi area taman depo yang juga sudah menjadi model keanekaragaman hayati dan perlindungan lingkungan dari emisi karbon. Hal tersebut juga secara signifikan mengurangi biaya untuk pembelian dan transportasi air.

Hal tersebut juga menyebabkan pemulihan biaya proyek pada tahun pertama operasi. Bahkan ini juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon lebih dari 160 ton selama enam bulan pertama operasi percobaan depo.

“Air limbah dan pembuangannya adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi sektor industri dan perumahan. Air ini mengandung banyak polutan, yang seringkali berbahaya, seperti logam berat dan bakteri berbahaya, garam yang berkontribusi signifikan terhadap salinisasi tanah dan meningkatkan alkalinitasnya, sehingga tidak cocok untuk pertanian,” tambah Al Zarooni.

Baca juga: Peduli Lingkungan dan Manfaatkan Energi Terbarukan, Bandara Oslo Jadi Yang “Terhijau” di Dunia

RTA mengatakan keberhasilan pabrik dalam mendaur ulang air secara otomatis menjawab tantangan kurangnya tempat hijau di pabrik yang disebabkan oleh kurangnya air dan penanaman pohon di daerah tersebut, dengan menyediakan kelebihan air yang diolah untuk mengairi area lanskap. RTA menambahkan bahwa Badan Transportasi Umum menerapkan lebih dari 32 inisiatif dalam menghemat energi, mengurangi konsumsi air, dan mengekang emisi karbon yang berbahaya.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru