Pada Januari 2020 kemarin, Cina menutup semua moda transportasi ke dan dari kota Wuhan yang menjadi pusat penyebaran Covid-19. Setelah dua bulan berlalu, akhirnya pada 8 April 2020 kemarin, Cina mencabut semua pembatasan yang di berlakukan pada Wuhan setelah 76 hari terkurung.
Baca juga: Bandara Tianhe Wuhan, Semakin Dikenal Karena Wabah Virus Corona
Hal ini kemudian membuat Bandara Internasional Wuhan Tianhe di Hubei, Cina akhirnya kembali buka dan mulai mengoperasikan penerbangan. Namun sebelum dioperasikan kembali, bandara tersebut didesinfeksi oleh 161 profesional pada pekan lalu.
KabarPenumpang.com melansir laman airport-technology.com (8/4/2020), bandara yang terletak 26 km dari utara kota Wuhan tersebut, kini mengoperasikan penerbangan langsung ke New York, London, San Francisco, Paris, Roma dan Moskow. Penerbangan komersial pertama dari Bandara Wuhan Tianhe ini adalah dari maskapai Xiamen Air MF8095 sekitar pukul 07.45 pagi waktu setempat.
Meski sudah dibuka kembali untuk umum, bandara akan menerima pengurangan jumlah penerbangan dalam waktu dekat. Setelah bandara di buka, orang-orang banyak yang bergegas ke bandara untuk mengambil penerbangan pulang ke rumah mereka. Seperti diketahui, banyak orang yang datang ke Wuhan selama liburan Tahun Baru Imlek dan terjebak di sana ketika kota tersebut di kunci. Tak hanya melalu bandara, orang-orang juga memilih untuk bepergian dengan kereta api dan mobil.
Meski begitu, yang boleh meninggalkan Wuhan adalah mereka yang memiliki kode hijau yang diberikan oleh aplikasi dan diawasi oleh Alibaba Group dan Tencent. Aplikasi ini menggunakan riwayat perjalanan individu, informasi kesehatan dan kontak terdekat.
Manajer check in China Southern Airlines, He Yuqing mengatakan, bahwa mereka mengoperasikan 28 penerbangan yang berangkat dari Wuhan pada 8 April. Beberapa penerbangan charter juga dioperasikan untuk para medis kembali ke rumah mereka masing-masing.
Baca juga: Gegara Virus Corona, Puluhan Ribu Hewan Peliharaan Terancam Mati Kelaparan di Wuhan
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan bahwa, pada 7 April, 62 kasus baru Covid-19 dikonfirmasi di Cina daratan, yang 59 di antaranya diimpor. NHC menambahkan bahwa ada dua kematian, satu di antaranya berasal dari Provinsi Hubei. Total kasus infeksi impor di negara ini saat ini mencapai 1042.