United Aircraft Corporation (UAC) Rusia resmi menunda pengiriman pesawat narrowbody Rusia penantang Boeing-Airbus, Irkut MC-21, hingga tahun 2025. Hal ini dikarenakan adanya perubahan besar pada program tersebut.
Baca juga: Balas Sanksi Barat, Irkut Tendang Mesin Pratt & Whitney dari Pesawat MC-21
Di sela-sela Eastern Economic Forum yang baru-baru ini dihelat di Vladivostok, Rusia, Wakil Perdana Menteri Denis Manturov mengatakan ke kantor berita TASS, pengiriman Irkut MC-21 ditunda lantaran ingin meyingkirkan seluruh produk buatan barat pada pesawat MC-21. Dari semula terdapat komponen pesawat dari Barat, menjadi fully Russified atau 100 persen buatan Rusia.
Hal ini tentu saja bukan pekerjaan mudah mengingat seluruh komponen yang dibutuhkan dalam membuat pesawat teknologi dan rantai pasokannya dikuasai Barat.
Ban pesawat pasarnya dipegang oleh Honeywell, perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Mesin pasarnya dikuasai CFM Internasional dan Rolls-Royce asal Perancis-AS dan Inggris. Landing gear system masyhur dibuat oleh Liebherr Aerospace Jerman. Communication and navigation system oleh Rockwell Collins AS, alumunium commponent for fuselage oleh Arconic asal AS, dan banyak lagi.
Beberapa dari itu sebetulnya Rusia sudah bisa membuatnya secara mandiri, misalnya mesin dan lain sebagainya. Namun, peralatan avionik dan flight control serta banyak lagi masih bergantung pasokan dari Barat.
Itu kenapa, dengan kebijakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membuat Irkut MC-21 menjadi fully Russified atau 100 persen buatan dalam negeri, pengiriman menjadi jauh tertunda hingga setidaknya tahun 2025.
Selain memaksimalkan potensi perusahaan dalam negeri, Rusia juga mencari alternatif impor suku cadang dan avionik ke negara-negara yang bersahabat, seperti Cina, India, Brasil, dan beberapa negara Timur Tengah.
Program Irkut MC-21 sang penantang Boeing-Airbus di kelas pesawat narrowbody, pertama kali dirilis pada tahun 2000-an sebagai pengganti Yakovlev Yak-242. Ketika itu namanya belum Irkut MC-21 hingga tahun 2007. Pesawat dijadwalkan aktif beroperasi secara komersial bersama maskapai pada tahun 2016.
Sayangnya itu meleset meski mengalami kemajuan. Tahun 2017, pesawat berhasil terbang perdana dan pengiriman perdana ke maskapai dijadwalkan pada tahun 2020.
Namun, pandemi Covid-19 membuat program Irkut MC-21 kembali tertunda. Pesawat dijanjikan meluncur pada tahun 2021. Pada Desember 2021, penundaan kembali dilakukan sampai September 2022.
Baca juga: Lawan Hegemoni Barat, Iran Gandeng Rusia, Cina, dan India Bentuk Konsorsium Perawatan Pesawat
Pada 24 Februari 2022, Rusia memulai peperangan besar dengan Ukraina dan memicu reaksi besar Barat. Sanksi bertubi-tubi pun dijatuhkan ke Rusia dan membuatnya kerepotan dalam beberapa hal. Di sisi lain, sanksi tersebut membuat Rusia sadar pentingnya untuk lebih mandiri lagi, termasuk dalam teknologi aviasi.
Irkut MC-21 diketahui menggunakan sayap komposit buatan dalam negeri. Begitupun juga mesin, yang ditenagai oleh Aviadvigatel PD-14 buatan perusahaan dalam negeri United Engine Corporation (UEC).