Berita mengejutkan datang dari Tanah Britania dimana seorang remaja meninggal di tengah rel kereta. Bukan tertabrak oleh rangkaian atau salah satu upaya untuk bunuh diri, melainkan remaja 17 tahun yang diketahui bernama Kanwal Butt asal Pakistan meninggal setelah mencoba mencari tahu posisi kereta dengan cara mendekatkan telinga ke rel – sama seperti apa yang ia sering lakukan di kampung halamannya.
Baca Juga: Ketika Mobil Mogok di Atas Rel Kereta, Inilah Solusi Mengatasinya
Dikutip KabarPenumpang.com dari laman dailymail.co.uk, Kanwal pada 2014 silam menderita luka bakar parah setelah menempelkan telinganya di rel kereta listrik. Diketahui, remaja yang bekerja di salah satu restoran ternama di Godstone, Inggris ini hendak melakukan perjalanan menyambangi keluarganya di Aldershot, Hampshire. Mungkin karena tidak sabar ingin bertemu dengan keluarganya, maka Kanwal mengambil inisiatif untuk mencari tahu posisi kereta dengan cara tersebut. Nahas, aksinya tersebut malah mengirimkannya kepangkuan Sang Pencipta.
Sontak, berita kematian Kanwal langsung diinfokan kepada pihak keluarga. Amjad Butt, Ayah Kanwal mengatakan bahwa putranya tersebut, “tidak pernah bepergian naik kereta sendirian,”. “Ketika di Pakistan, semua kereta masih bertenaga diesel dan batu bara. Saya berpikir mungkin Kanwal tidak tahu bahwa relnya penuh dengan aliran listrik,” tandas Sang Ayah.
Berangkat dari sini, pihak keluarga yang didampingi oleh seorang anggota dewan lokal Pakistan memaksa operator perkeretaapian Inggris untuk lebih memaksimalkan pembagian informasi kepada para penumpangnya. Tuntutan tersebut dilandaskan pada tidak semua penumpang layanan kereta mengetahui tentang apa saja yang boleh dan tidak untuk dilakukan, contohnya seperti Kanwal yang meninggal secara mengenaskan karena minimnya papan informasi.
Baca Juga: Lebar Bentang Rel Menjadi Ciri Khas Jalur KRL Jabodetabek
Selain ancaman tersengat aliran listrik seperti yang dialami Kanwal, turun ke rel pun dinilai sangat berbahaya karena sewaktu-waktu kereta bisa saja lewat dan menyambar Anda dengan kecepatan yang cukup untuk menghilangkan nyawa seseorang. Maka dari itu, di Indonesia sendiri, terdapat himbauan yang isinya, “Mintalah tolong kepada petugas jika barang Anda jatuh ke rel,”.
Himbauan atau larangan seperti itulah yang dituntut oleh keluarga Kanwal kepada operator kereta Inggris. “Perlu ada sistem untuk memberi tahu publik bahwa itu berbahaya,” tutur salah seorang keluarga. “Peringatan harus ada di platform, di depan Anda.” Tandasnya.