Ilmuan Jepang membeberkan cara mencegah penularan virus corona di kereta. Kita tahu, dalam penelitian ilmuan Jepang lainnya, virus Corona terbukti bisa menyebar di kereta. Tak hanya itu, posisi penumpang kereta yang paling besar kemungkinan tepapar Covid-19 juga diungkap, yakni di bagian pintu kereta komuter dan kereta api.
Baca juga: Area Dekat Pintu Kereta Komuter, Jadi Lokasi Potensi Terbesar Penularan Virus Corona
Kantor berita Japan Times melaporkan, studi baru-baru ini tentang pencegahan penularan virus corona di dalam kereta itu dilakukan oleh raksasa riset Jepang, Riken, dengan bantuan superkomputer tercepat di dunia, Fugaku. Fugaku berperan dalam mensimulasikan penyebaran virus corona di udara di berbagai tempat, termasuk kereta.
Tak hanya itu, Fugaku juga membantu ilmuan dalam memberikan beberapa rekomendasi upaya pencegahan terbaik dalam memutus mata rantai penularan virus corona di dalam kereta.
Makoto Tsubokura, peneliti utama dalam studi tersebut, mengatakan bahwa membuka jendela kereta komuter dinilai menjadi cara terbaik dalam upaya pencegahan penularan corona. Selain dapat meningkatkan aliran udara dua hingga tiga kali lipat, membuka jendela kereta komuter dinilai jadi solusi terbaik karena bisa menurunkan kerumunan mikroba di sekitar kabin.
Guna mendukung hal itu, Makoto meningatkan pentingnya ruang di antara penumpang atau physical distancing atau bisa juga pembatasan penumpang dalam setiap gerbong. Sebab, simulasi superkomputer tercepat di dunia, Fugaku, membuktikan, kondisi aman dengan ventilasi terbuka dan pembatasan penumpang di setiap gerbong berubah drastis Ketika kereta komuter dipadati penumpang.
Tak lama setelah penemuan tersebut, otoritas Jepang langsung menerapkan pembatasan penumpang dengan ketat dan membuka ventilasi atau jendela terbuka, selain protokol Kesehatan lainnya yang sudah lumrah, memakai masker, mencuci tangan, tak berbicara selam di kereta, dan tak menyentuh area wajah dengan tangan sebelum mencucinya.
Atas upaya tersebut, serta upaya-upaya lainnya mencegah penularan virus corona di moda transportasi umum dan ruang publik, saat ini, Jepang bisa dibilang berhasil menjinakkan wabah yang diduga berasal dari Wuhan itu, dengan 19 ribu kasus positif corona dan 977 kematian.
Baca juga: BlueFilter, Teknologi Penyaring Virus dan Bakteri di Gerbong Kereta Api
“Di Jepang, gugus tugas penanggulangan Covid-19 bersikeras untuk konsisten dengan 3C,” kata Tanabe, seorang profesor di Universitas Waseda di Tokyo, merujuk pada kampanye publik Jepang untuk melakukan 3C, closed spaces atau menghindari ruang tetutup, crowded places atau menghindari keramaian, dan close-contact settings atau menghindari kontak langsung dalam jarak dekat.
Selain menemukan cara pencegahan terbaik di kereta komuter, superkomputer Fugaku juga menemukan upaya pencegahan terbaik di tempat-tempat lainnya, seperti memasang sekat partisi di perkantoran dan ruang kelas, serta memasang tirai hingga menyentuh langit-langit di rumah sakit.