Google Maps, yang menggunakan teknologi Global Positioning System (GPS), sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, khususnya bagi para pengendara. Terkait memposisikan GPS dalam mencapai tujuan, ragamnya cukup banyak sejalan dengan manfaatnnya yang juga banyak. Namun, mulai sekarang bijaklah dalam menggunakan GPS. Berhenti mulai detik ini juga untuk terlalu ketergantungan dengan GPS.
Baca juga: Satelit GPS III Generasi Ke-4 Buatan Lockheed Martin Resmi Meluncur, Ini Deretan Manfaatnya
Menurut hasil penelitian yang dilakukan pada 50 orang dewasa berusia antara 19-35 tahun, terdapat sisi negatif (bila tak boleh menyebutnya keburukan) dari penggunaan GPS yang terlalu ketergantungan.
Dalam penelitian tersebut, objek penelitian, yang sehari-hari mengemudikan kendaraan atau sekitar 4 hari dalam sepekan di Montreal, Kanada, diatur mengaplikasikan dua strategi berbeda dalam kaitannya dengan penggunaan GPS.
Strategi pertama adalah ‘metode memori spasial’ dimana seseorang mempepelajari posisi benda-benda untuk membentuk peta lingkungan atau jalan menuju tempat tujuan di kepala. Metode kedua adalah ‘strategi stimulus-respons’ yaitu menghafal urutan kejadian. Belok kanan, lurus 500 meter ada pom bensin belok kiri, dan seterusnya.
Tes pertama, peserta penelitian diminta menempuh sebuah tujuan dengan cara menghafal benda objek di ujung jalan sebagai patokan, tanpa menggunakan GPS. Sebagian ada yang menggunakan metode pertama (metode memori spasial) dan sebagian lainnya menggunakan metode kedua (strategi stimulus-respons).
Dalam tes tersebut, peserta yang menggunakan metode pertama diketahui lebih akurat dan lebih cepat sampai ke tempat tujuan dibanding peserta penelitian yang menggunakan metode kedua. Mereka banyak tersasar.
Tiga tahun kemudian, 13 di antara mereka di tes ulang. Selama tiga tahun itu, mereka diatur agar ketergantungan dengan GPS setiap berkendara. Hasilnya, mereka mengalami penurunan memori spasial yang lebih tajam.
Dengan kata lain, mereka lebih sulit menghafal objek-objek sebagai patokan atau sebagai referensi navigasi. Mereka tidak menggunakan bagian otak bekerja sama dalam menemukan tempat tujuan.
Berkaca dari penelitian tersebut, seperti dikutip dari howtogeek.com, bagi Anda yang masih sangat tergantung dengan GPS sebaiknya mulailah berhenti dari sekarang. Bukan berarti Anda dilarang atau sangat tidak disarankan untuk menggunakan GPS. Sebaliknya, ini hanya tergantung cara Anda menempatkan GPS untuk sampai ke tempat tujuan.
Berkaca dari hasil penelitian di atas, bagi Anda yang terlalu tergantung dengan GPS, termasuk bagi Anda yang sangat lemah dalam menggunakan ata membaca GPS, mulailah dengan memakai gabungan metode pertama dan kedua (metode memori spasial dan strategi stimulus-respons).
Baca juga: Ada Anomali Pada Sinyal GPS, Bandara Dallas Alihkan Penerbangan Selama Dua Hari
Sebelum mulai berkendara ke lokasi tujuan, lihatlah maps atau GPS terlebih dahulu. Hafalkan urutannya (belok kiri, lurus 1 km sampai ada gedung A, lalu belok kanan, dan sebagainya) dan hafalkan juga patokannya. Jangan lupa abaikan ponsel Anda.
Sesekali tidak apa-apa melihat maps untuk mencegah Anda tersasar. Tapi, konsisten dengan cara di awal, hafalkan urutan dan objek atau patokannya. Jangan lupa memperhatikan pemandangan di sekitar. Terus seperti itu sampai Anda tiba di tempat tujuan. Lama kelamaan cara tersebut akan membuat Anda terbiasa dengan peta mental (mental map).