Otoritas penerbangan Kuwait dilaporkan telah memutuskan untuk menutup Bandara Internasional Kuwait (KWI) pada Jumat, 13 Maret 2020. Belum jelas sampai kapan negara Teluk Arab tersebut men-shutdown bandara utamanya tersebut.
Baca juga: Bak Kuburan, Inilah 8 Penampakan Sepinya Bandara di Dunia Akibat Virus Corona
Menurut kantor berita thepointsguy.com, Kamis, (12/3), dengan ditutupnya bandara tersebut, seluruh penerbangan dari dan ke bandara akan ditangguhkan kecuali penerbangan yang memuat warga Kuwait yang hendak pulang. Di samping itu, bandara yang direnovasi besar-besaran pada 1999-2001 tersebut juga tetap akan melayani penerbangan kargo. Selebihnya, otoritas setempat tidak akan mengizinkan kecuali dengan beberapa negosiasi.
Menariknya, keputusan tersebut diambil hanya karena 72 kasus virus corona saja. Bahkan, dari 72 kasus tersebut, belum dilaporkan adanya kematian pertama. Tentu saja hal keputusan tersebut adalah langkah berani, mengingat, negara-negara dengan kasus Covid-19 tertinggi saja, seperti Korea Selatan, Iran, Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Spanyol, sampai Cina sekalipun belum sampai menutup bandara utamanya, kecuali Italia yang baru saja menutup negaranya, termasuk bandara utamanya, beberapa waktu lalu.
Dengan begitu, bisa dikatakan Kuwait sebagai negara pertama yang menutup bandara internasional utamanya, bukan menutup bandara utamanya karena negaranya juga ditutup, layaknya Italia.
Badara Internasional Kuwait (KWI) sendiri adalah bandara terbesar dan tersibuk serta satu-satunya bandara komersial di Kuwait (mengingat teritorialnya yang tak lebih besar dari Provinsi Jawa Barat) dengan 335 penerbangan per hari. Menurut Kuwait Times, pada tahun 2019 lalu, bandara tersebut melayani sekitar 15,5 juta penumpang, meningkat empat persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Walaupun kecil, sebagai salah satu negara kaya di Timur Tengah, Bandara Kuwait rupanya menjadi hub bagi banyak maskapai, seperti Jazeera Airways, Kuwait Airways, Wataniya Airways, dan maskapai asal Singapura United Aviation. Di samping itu, bandara tersebut juga memiliki banyak penerbangan langsung dari sekitar 60 bandara di dunia.
Baca juga: Bandara Hong Kong Kucurkan Rp2,8 Triliun Guna Hadapi ‘Serangan’ Virus Corona
Selain menutup bandara, sama seperti beberapa negara lainnya yang disebutkan sebelumnya, negara kaya minyak tersebut juga memberlakukan beberapa langkah lanjutan, seperti menutup restoran, kafe, pusat perbelanjaan, hingga kantor pemerintahan. Khusus untuk kantor pemerintahan, isolasi tersebut hanya berlaku mulai 12-26 Maret 2020 dan baru kembali normal pada 29 Maret mendatang. Adapun larangan untuk ke pusat-pusat keramaian (restoran, kafe, dan pusat perbelanjaan) belum ada batasan pemberlakuan yang jelas.
Beruntung, pembatasan tersebut, sejauh ini, tak sampai menimbulkan gejolak di masyarakat. Pasalnya, di beberapa negara lainnya, seperti di Italia dan Spanyol, aturan sejenis membuat masyarakat panik dan justru berlomba-lomba untuk keluar negeri. Di Italia, larangan untuk mendatangi pusat-pusat keramaian bahkan aturan untuk menjaga jarak setidaknya satu meter satu dengan yang lainnya telah menimbulkan kerusuhan di beberapa wilayah.