Ketika kendaraan listrik mulai memasuki era saat ini, berbagai teknologi pendukung terus dikembangkan. Salah satunya adalah model baterai baru yang mampu mengisi daya kendaraan lebih cepat hanya dalam waktu hitungan menit.
Baca juga: BlueSG Singapura Hadirkan Stasiun Pengisian Daya untuk Mobil Listrik Lain
Dengan hadirnya baterai yang lebih cepat terisi dengan daya yang lebih baik, akan memudahkan dalam pengoperasian serta waktu yang dimiliki dalam pengisian baterai. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman sumber nationalheraldindia.com (26/10/2020), di Korea Selatan, sebuah tim penelitian belum lama ini telah mengembangkan teknologi cara pengisian daya yang lebih cepat.
Selain itu bahan baterai yang digunakan juga lebih tahan lama dan dapat mengisi daya mobil listrik hingga 90 persen hanya dalam waktu enam menit. Pengisian daya ini bahkan lebih cepat jika dibandingkan dengan pengisian daya untuk sebuah smartphone menggunakan fast charging. Tidak seperti mobil konvensional yang menggunakan mesin pembakaran dalam, mobil listrik hanya didukung oleh baterai lithium-ion.
Sehingga performa dari baterai akan menentukan performa mobil secara keseluruhannya. Diawal kehadiran mobil listrik ini, waktu pengisian lambat dan daya yang masih lemah menjadi hambatan yang harus diatasi. Apalagi jika mengurangi ukuran partikel akan memiliki kelemahan yaitu mengurangi kepadatan energi volumetrik dari baterai.
Hal inilah yang kemudian membuat tim penelitian mengkonfirmasi bahwa jika fase perantara dalam tansisi fase terbentuk selama pengisian dan secara efisien. Sehingga daya tinggi dapat dihasilkan tanpa kehilangan kepadatan energi yang tinggi atau mengurangi ukuran partikel melalui pengisian cepat dan elektrik.
Di mana ini memungkinkan pengembangan yang cukup panjang agar baterai Li-ion yang digunakan lebih tahan lama. Salah satunya yakni menggunakan metode sintesis yang dikembangkan oleh tim peneliti.
Baca juga: Gaet Perusahaan Swiss-Swedia, Cina Siap Hadirkan Bus Listrik dengan Daya Isi Ulang Super Cepat!
Yang mana seseorang dapat menginduksi fase perantara yang bertindak sebagai penyangga struktural yang secara dramatis mampu mengurangi perubahan volume antara dua fase dalam sebuah partikel.