Dalam penerbangan jarak jauh yang memakan waktu lama, tersebit dipikiran penumpang, apa saja yang dilakukan pilot di dalam kokpit? Mengendalikan dan memantau tools navigasi penerbangan itu sudah jelas, tapi apakah di penerbangan yang panjang hingga belasan jam, pilot tidak bisa melakukan hal yang lebih santai? Toh, pilot didampingi oleh kopilot, sehingga beban pekerjaan dapat dibagi.
Untuk menjawab pertanyaan di atas, diskusi di quora.com menjadi menarik untuk disimak, lantaran beberapa komentar diutarakan oleh pilot atau mantan pilot. Pendapat umum mengungkapkan bahwa pilot ‘tetap’ cukup sibuk di kokpit, berbicara dengan petugas ATC (Air Traffic Control), memantau pembakaran bahan bakar, update kondisi cuaca di wilayah tujuan.
Namun, ‘selama masa tenang’, salah satu yang dapat dilakukan untuk mengatasi kejenuhan adalah dengan bermain “bagaimana jika”. Semisal awak kokpit menyajikan skenario darurat atau mendesak, dan rekan lain bekerja mencari solusi. Hal ini akan melibatkan pengetahuan tentang sistem pesawat, peraturan udara, dan kesadaran situasional pada kondisi maksimal. Seringkali skenario akan mencakup cara terbaik untuk berinteraksi dengan awak kabin dan penumpang.
Lain dari itu, membahas rencana singgah (layover) selalu menjadi topik diskusi pada penerbangan yang panjang, serta hampir semua topik lain yang kemungkinan tidak terlalu menarik untuk mengalihkan perhatian kru dari tugas mereka.
Ada yang Kerap Dilanggar Pilot
Pendapat lain diungkapkan Randy Duncan, pilot komersial ini menyebut bahwa perusahaanya melarang membaca materi yang tidak relevan selama penerbangan. “Ini mungkin peraturan yang paling sering dilanggar,” ujar Duncan.
Sejauh ini, hal paling populer untuk dilakukan selama penerbangan panjang adalah membaca buku, koran, majalah, dan Kindles. “Saya telah melihat sangat, sangat sedikit di kokpit, di mana kapten melarangnya. Lelucon yang ada adalah seperti komentar, saya tidak membaca … saya hanya melihat gambar-gambarnya,” kata Duncan.
Duncan menambahkan, “saya tahu ini tampaknya sangat tidak profesional. Tetapi pesawat modern tidak membutuhkan pengawasan terus-menerus seperti yang mereka lakukan di masa lalu. Pilot terbang memeriksa pembakaran bahan bakar di setiap ketinggian penerbangan dan melacak navigasi serta komunikasi. Itu berarti bahwa kami selalu mendengarkan apa yang terjadi pada frekuensi dan pesawat. Dan tidak ada yang membaca untuk rekreasi di wilayah udara yang padat atau cuaca buruk.”
Namun, hal semacam di atas bisa ‘lepas kendali,’ sehingga awak kokpit perlu menjaga kesadaran yang baik tentang apa yang terjadi.
Kilas balik pada insiden yang terjadi di Oktober 2009, pilot maskapai penerbangan Northwest 188, larut dalam percakapan tentang program penjadwalan kru baru dan membuka laptop. Akibatnya, tidak ada yang mendengarkan radio atau memantau navigasi. Pesawat pun terbang melewati tujuan sejauh 100 mil. Seorang pramugari memperhatikan bahwa mereka seharusnya sudah mendarat saat itu dan memberi tahu pilot.
Baca juga: Waduh, Pilot Ryanair Operasikan Pesawat Sambil Mainin “Ayam-ayaman”
Dari hasil investigasi, diketahui bahwa pesawat tersebut telah kehilangan kontak dengan ATC selama hampir dua jam. Selain menjadi insiden yang memalukan, akibat yang ditimbulkan dari pilot yang ‘keasyikan’ ngobrol bisa membahayakan keselamatan penerbangan.