Kejahatan seperti pencurian pecopetan kerap kali terjadi baik di kendaraan umum, stasiun, halte hingga terminal bus. Pencurian sendiri pelakunya pun tak hanya laki-laki, melainkan ada pula wanita. Bahkan tak tanggung-tanggung pencuri itu kerap kali melukai korbannya.
Baca juga: Dalam 5 Tahun, Kejahatan di Kereta Api India Meningkat Hingga 500 Persen!
Baru-baru ini di Stasiun Vikhroli di Mumbai, India, seorang pencuri wanita mengambil Mangalsutra dari seorang wanita lainnya. Setelah mencuri, pelaku kemudian melompat ke sisi seberang peron stasiun. Dilansir KabarPenumpang.com dari laman latestly.com (19/10/2018), pencuri wanita ini ternyata tertangkap rekaman kamera pengawas stasiun.
Dalam rekaman kamera pengawas, pencuri wanita itu terlihat melompat ke arah barat sisi seberang peron stasiun. Ini dilakukannya untuk melarikan diri dari lokasi agar tidak tertangkap oleh penumpang lainnya. Tetapi sayang, karena dirinya terekam dalam kamera pengawas stasiun, pencuri wanita itu akhirnya tertangkap setelah adanya laporan pencurian.
Diketahui pencuri itu bernama Sita Sonwani, dia sedang melakukan perjalanan dari CSMT menuju ke Kaylan Local. Kemudian saat kereta tiba di Stasiun Vikhroli wanita itu mengambil Mangalsutra dan melompat kabur. Mangalsutra merupakan barang berharga seorang wanita yang diberikan suaminya saat mereka menikah atau bisa dikatakan menjadi mas kawin pernikahan dan penting bagi seorang wanita India.
Dari kesaksian korban, pencuri wanita itu berdiri tepat dibelakang dirinya. Setelah pencurian itu, beberapa orang berusaha menangkapnya tetapi dia mengatakan dirinya kehilangan bayinya dan berhasil melarikan diri dari TKP.
Baca juga: Perkeretaapian India Bocorkan Cara Ampuh Tindak Lanjuti Aksi Kriminal
Kejadian pencurian ini menambah panjang daftar pencurian di kereta India. Diketahui, hingga Maret 2018 sebanyak 20.777 kasus telah dilaporkan baik itu pencurian perampokan bahkan pemerkosaan. Tahun 2017 sendiri, insieden pencurian meningkat dua kali lipat dan perampokan meningkat hingga 70 persen. Pemerkosaan meningkat dari 604 kasus di tahun 2016 menjadi 614 di tahun lalu, sedangkan laporan hingga Maret 2018 sudah ada 193 laporan.
Kenaikan kejahatan yang luar biasa tersebut membuat pemerintah mengumumkan akan memasang kamera pengawas (CCTV) di sejumlah gerbong kereta dan stasiun yang diidentifikasi tempat banyak terjadinya hal-hal tersebut. Pengamanan khusus dari Railway Protection Force (RPF) diusulkan untuk ditingkatkan dan anjing pelacak terlatih dihadirkan untuk menekan pelaku pembuat onar tersebut.