Monday, November 25, 2024
HomeAnalisa AngkutanCuaca Berkabut, Pilot Berani Lepas Landas, Tapi 'Ciut' Saat Pendaratan, Ini Sebabnya!

Cuaca Berkabut, Pilot Berani Lepas Landas, Tapi ‘Ciut’ Saat Pendaratan, Ini Sebabnya!

Dengan perubahan iklim yang terjadi di seantero bumi, maka dunia penerbangan harus bersiap untuk menghadapi beragam konsekuensi, seperti salah satunya adalah cuaca buruk. Terkhusus pada kondisi cuaca buruk atau yang kurang bersahabat seperti berkabut, sering pilot tetap berani untuk membawa pesawat tinggal landas (take-off). Sebaliknya, dengan kondisi cuaca yang sama, pilot justru tidak berani melakukan pendaratan (landing) dan memilih untuk melakukan pendaratan di bandara lain.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Pesawat Dihimbau Tak Mengudara Saat Turun Kabut

Keputusan seorang pilot untuk lepas landas atau mendarat dalam kondisi berkabut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk aturan keselamatan penerbangan, kemampuan teknis pesawat, dan peralatan bandara. Dari laman quora. berikut adalah beberapa alasan mengapa pilot mungkin lebih berani lepas landas dalam kondisi berkabut tetapi lebih berhati-hati saat mendarat dalam kondisi serupa:

1. Visibilitas Minimum:
Selama lepas landas, pesawat menghabiskan waktu yang relatif singkat di landasan pacu sebelum mencapai kecepatan dan ketinggian di mana visibilitas yang buruk tidak lagi menjadi masalah besar. Pesawat dapat segera naik di atas kabut setelah lepas landas.

Sebaliknya saat mendarat, pesawat harus melalui kabut untuk waktu yang lebih lama saat mendekati landasan pacu. Pilot memerlukan visibilitas yang cukup untuk melihat landasan pacu dan mengatur pesawat dengan tepat, yang membuat mendarat dalam kondisi kabut lebih menantang dan berisiko.

2. Instrumen Penerbangan dan Teknologi:
Proses lepas landas sebagian besar dapat dilakukan dengan bantuan instrumen penerbangan otomatis dan panduan dari menara kontrol lalu lintas udara. Namun, begitu pesawat berada di udara, pilot dapat mengandalkan instrumen dan autopilot untuk navigasi.

Mendarat memerlukan penggunaan instrumen dan teknik pendaratan yang lebih rumit, termasuk Instrument Landing System (ILS) yang memandu pesawat ke landasan pacu. Meskipun teknologi ILS dan instrumen canggih dapat membantu, mendarat dalam kondisi kabut tetap memerlukan visibilitas yang baik pada tahap akhir pendaratan.

3. Kondisi Darurat:
Jika terjadi keadaan darurat selama lepas landas, pesawat memiliki opsi untuk segera kembali ke bandara atau melanjutkan penerbangan dan mencoba mendarat di bandara alternatif dengan kondisi cuaca yang lebih baik.

Sebaliknya, jika terjadi keadaan darurat saat mendarat dalam kondisi kabut tebal, opsinya lebih terbatas dan berisiko. Pilot harus memiliki visibilitas yang cukup untuk memastikan pendaratan yang aman.

4. Peraturan dan Prosedur Keselamatan:
Peraturan keselamatan penerbangan mengizinkan lepas landas dalam visibilitas rendah dengan menggunakan instrumen dan panduan dari menara kontrol, asalkan persyaratan minimum terpenuhi.

Sementara peraturan keselamatan yang lebih ketat berlaku untuk pendaratan dalam kondisi visibilitas rendah. Banyak bandara memiliki minimum visibilitas yang lebih tinggi untuk pendaratan dibandingkan dengan lepas landas untuk memastikan keselamatan.

5. Psikologi dan Pengambilan Keputusan:
Pilot mungkin merasa lebih nyaman lepas landas dalam kondisi kabut karena mereka tahu bahwa mereka bisa segera naik di atas kabut dan melanjutkan penerbangan dengan instrumen.

Sebaliknya ,endarat dalam kondisi kabut memerlukan visibilitas yang lebih baik pada tahap akhir, yang membuat banyak pilot lebih berhati-hati dan memilih untuk menunggu kondisi membaik atau mendarat di bandara alternatif.

Dalam kesimpulan, meskipun teknologi modern dan prosedur keselamatan memungkinkan lepas landas dalam kondisi kabut, mendarat dalam kondisi kabut tetap menantang dan berisiko lebih tinggi, sehingga pilot biasanya lebih berhati-hati dan memilih untuk tidak mendarat dalam kondisi visibilitas rendah yang ekstrem.

Instrument Landing System Memungkinkan Pesawat Mendarat Ketika Berkabut

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru