Saturday, October 26, 2024
HomeAnalisa AngkutanCOMAC C919 Akhirnya Meraih Sertifikasi Kelaikan Udara, Bersiap Lawan Keluarga A320neo dan...

COMAC C919 Akhirnya Meraih Sertifikasi Kelaikan Udara, Bersiap Lawan Keluarga A320neo dan 737 Max

Setelah terbang perdana pada 5 Mei 2017, pesawat narrow body C919 produksi Commercial Aircraft Corporation of China, Ltd. (COMAC) akhirnya resmi mendapatkan sertifikasi kelaikan udara dari Aviation Administration of China. Lewat sebuah upacara yang dihelat pada Kamis, 29 September 2022, menyiratkan tonggak besar bagi Cina untuk menantang Airbus dan Boeing dalam pasar kedirgantaraan komersial.

Baca juga: COMAC C919 Segera Beroperasi Komersial, Boeing-Airbus Ketar-ketir

COMAC C919 mendapatkan sertifikasi pada akhir September setelah dua pesawat terbang ke Beijing pada 13 September lalu. Sebuah tanda di salah satu foto mengatakan “C919 Upacara Penerbitan Sertifikat Jenis Pesawat “dalam bahasa Cina. Dikutip dari reuters.com, sejauh ini belum ada komentar dari pihak COMAC atas pemberian sertifikasi tersebut.

Prototope C919 diluncurkan pada tahun 2008 dan pesawat ini dirancang untuk membawa hingga 168 penumpang, yang notabene akan bersaing dengan Airbus A320neo dan Boeing 737 Max yang populer di pasar penerbangan. Ambisi Cina dari proyek C919 adalah untuk meningaktkan kemandirian teknologi di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat dan Barat.

Meski C919 adalah rancangan dan produksi Cina, namun sampai saat ini C919 sangat bergantung pada komponen Barat, termasuk mesin dan avionik, yang dipasok oleh perusahaan ternama General Electric, Safran dan Honeywell International.

Aturan lisensi ekspor AS yang ketat telah menyebabkan keterlambatan dalam sumber suku cadang dan menjadi risiko utama bagi COMAC untuk meningkatkan produksi sampai Cina menggantikan mesin dan komponen buatan asing dengan teknologi buatan dalam negeri.

Dengan dikeluarkannya sertifikasi kelaikan udara, maka C919 dapat dikirimkan kepada pelanggan pertamanya, yaitu China Eastern Airlines, meskipun media lokal melaporkan bahwa pesawat tersebut tidak mungkin memasuki layanan komersial dengan penumpang hingga tahun 2023. Uniknya, C919 tidak pernah muncul di acara (pameran) penerbangan utama di Cina, sebut saja C919 tidak pernah diperlihatkan pada China Airshow.

Meski sudah mendapat sertifikasi kelaikan udara, faktanya COMAC juga akan membutuhkan sertifikasi produksi yang terpisah sebelum dapat meningkatkan produksi massal pesawat, yang berarti dampaknya pada pasar pesawat global dapat tetap terbatas mengingat Airbus dan Boeing menghasilkan puluhan unit pesawat narrow body setiap bulannya.

C919 secara bertahap akan mulai menggantikan pesawat narrow body yang dibuat oleh Boeing dan Airbus. Dalam 20 tahun ke depan, permintaan pesawat narrow body di Cina seperti C919 akan mencapai rata-rata 300 pesawat per tahun.

Pendahulu jet regional C919, yaitu ARJ21, menghadapi jeda 2,5 tahun antara mendapatkan sertifikasi kelaikan udara dan sertifikat produksi, yang artinya itu memperlambat produksi. Seperti ARJ21, C919 tidak memiliki validasi sertifikasi oleh regulator AS dan Eropa, membatasi penerbangan ke pasar domestik dan mungkin ke negara-negara yang memiliki hubungan dekat dengan Cina.

European Union Aviation Safety Agency (EASA) – Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa telah bekerja selama bertahun -tahun pada proses validasi sertifikasi pada C919, yang secara paralel bekerja sama dengan Civil Aviation Administration (CAA) – Administrasi Penerbangan Sipil Cina. Namun juru bicara CAA mengakatan tidak dapat mengomentari tanggal kapan validasi ini akan selesai. Begitu pu dengan US Federal Aviation Administration (FAA) – Administrasi Penerbangan Federal AS tidak menanggapi permintaan komentar tentang validasi sertifikasi C919.

Menurut situs COMAC, sejauh ini ada 815 pesanan untuk C919 dari 28 pelanggan, tetapi China Eastern adalah satu -satunya pelanggan yang telah mengumumkan jadwal pengiriman pesawat.

Uniknya tiga bulan lalu, salah satu maskapai besar Cina memesan hampir 300 pesawat keluarga Airbus A320neo, yang menunjukkan bahwa Negara Panda tersebut berencana untuk melanjutkan impor untuk beberapa waktu mendatang.

Baca juga: Head to Head COMAC C919 ‘Made in China’ Vs Airbus A320neo, Siapa Unggul?

Analis dirgantara global berpendapat, bila Cina memutuskan untuk menghentikan impor pesawat dari Barat dan Amerika Serikat, maka itu otomatis sama saja membunuh program C919, karena pasti akan ada langkah balasan dari mereka untuk melarang ekspor komponen pesawat ke Cina.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru