Festival Musim Semi tahunan di Cina yang dimulai pada Jumat (10/1/2020) kemarin, ketika ke stasiun penumpang akan bertemu dengan gadis-gadis muda yang mengenakan seragam biru tua. Saat menjadi perhatian penumpang, ternyata mereka adalah batch pertama masinis wanita pertama untuk kereta api berkecepatan tinggi.
Baca juga: 29 Siswa Wanita Berlatih Jadi Masinis Kereta Peluru di Cina
Mereka mulai direkrut pada Mei 2019 lalu dan setelah menerima pelatihan intensif selama berbulan-bulan dan akhirnya memulai karier baru sebagai co-driver. Sedangkan untuk menjadi seorang masinis kereta kecepatan tinggi ini, mereka membutuhkan dua hingga tiga tahun demi mendapatkan lisensi.
KabarPenumpang.com merangkum dari cgtn.com (12/1/2020), seorang co-driver wanita bernama Jin Waxin menjadi satu dari lima wanita yang lolos. Dia memiliki cita-cita sebagai masinis ketika ada perekrutan untuk posisi tersebut.
Wanita 24 tahun tersebut sebelum menjadi co-driver bekerja di departemen logistik dan pemeliharaan di depo lokomotif Fuzhou di bawah biro kereta api Nancang ibukota provinsi Jiangxi Cina tenggara selama lebih dari dua tahun. Jin bahkan mengambil jurusan lokomotif kereta api di Jilin Railway Technology College dan memanfaatkan peluang untuk mengubah hidup dan mempersiapkan dengan baik.
Sebagai seorang co-driver kereta kecepatan tinggi, para wanita ini selain memahami pengetahuan lokomotif dan istilah teknis juga harus menghadapi tantangan yang menuntut secara fisik seperti menangani operasi perpindahan gigi dan menggunakan kopling seperti rekan-rekan pria mereka. Tak hanya itu, mereka juga bertanggung jawab atas tugas seperti perbaikan, pemeliharaan dan inspeksi kereta.
“Selama shift, masinis harus tetap fokus penuh pada mengemudi. Respons terhadap berbagai rambu jalan, konfirmasi sinyal, panggilan dan respons, dan perubahan kecepatan di persimpangan, semua mengharuskan masinis untuk mempertahankan konsentrasi tingkat tinggi,” kata Jin.
Meskipun kereta canggih memiliki persyaratan yang lebih rendah pada kemampuan fisik, persyaratan yang lebih tinggi pada kemampuan serba menakuti lima kandidat lain yang dilatih bersama dengan Jin. Dalam perjalanannya dari Nanchang ke Xiamen, Jin harus tinggal di kabin masinis dengan instrukturnya dan mencapai target 200 ribu kilometer yang diperlukan untuk menjadi masinis kereta peluru yang berkualitas.
Baca juga: Vanithashree, Kisah Masinis Wanita Sukses dari Mangaluru
Bahkan seorang masinis lain Hang Ziqing tak merasa perbedaan gender masuk dalam pekerjaan. Menurutnya, wanita juga memiliki beberapa kelebihan dan bisa berbuat lebih baik. Cina memiliki jaringan kereta api berkecepatan tinggi terbesar di dunia, dengan jarak tempuh operasi melebihi 35 ribu km pada akhir 2019 dan tidak ada alasan mengapa wanita tidak boleh menjadi bagian dari ini.