Salah satu aplikasi transportasi yang berbasis di London, Citymapper baru-baru ini merilis produk terbarunya, yaitu layanan social Hyper-Local Multi-Passenger Pooled Vehicle. Citymapper diberikan waktu enam bulan untuk melayani perjalanan dari stasiun Aldgate East menuju Highbury dan berakhir di Islington pada malam-malam di akhir pekan.
Baca Juga: Bising, Masyarakat London Keluhkan Layanan Night Tube
Sebagaimana KabarPenumpang.com melansir dari theguardian.com (20/7/2017), layanan ini menggunakan geo-matching technology untuk menjalankan kendaraan dengan cara mengoptimalkan pemberangkatan sembari memangkas waktu tunggu. Lebih lanjut, perusahaan tersebut juga berharap dapat mengaktifkan Estimated Time of Arrival (ETA) yang efisien untuk penumpang dengan demografi yang beragam.
Rencananya, bis CM2 ini akan beroperasi di antara stasiun Aldgate East, Highbury, dan Islington, dengan pemberangkatan setiap 12 menit sekali yang hanya akan beroperasi pada hari Jumat dan Sabtu malam dari pukul 21.00 hingga 05:30 waktu setempat. CM2 akan menjadi bus yang beroperasi layaknya bus umum pada biasanya. Melakukan pembayaran, berhenti di sejumlah halte, dan akan berangkat sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Untuk masalah tarif yang dikenakan, belum ada konfirmasi lebih lanjut dari pihak penyedia jasa.
Perusahaan yang telah mendapatkan lisensi selama enam bulan oleh Transport for London (TfL) ini telah melakukan serangkaian peningkatan kualitas dari bus-bus lainnya. Nantinya, pengemudi akan menggunakan sebuah tablet agar bisa menginformasikan kepada pusat mengenai jumlah penumpang, kendala routing, dan memberitahu lokasi bus lainnya sehingga bus dari ketiga jurusan ini tidak pernah muncul secara berbarengan. Begitu pula display yang terpasang di dalam bus, akan menunjukkan lokasi bus saat ini dan pemberhentian yang akan datang.
Baca Juga: Royale VIP Bus, Pindahkan Nuansa Klub Malam ke Dalam Bus
Setiap bangku juga akan dilengkapi oleh USB port yang dapat digunakan oleh penumpang jika ingin mengisi daya ponsel mereka. Pihak Citymapper mengatakan bahwa mereka memilih rute yang dijuluki Night Rider, dengan menganalisis perjalanan yang tercatat dari aplikasi transportasi mereka sendiri. “Kami menemukan pusat kota London cukup tertutup pada siang hari oleh layanan TfL yang ada, namun kami mengidentifikasi kesenjangan lebih besar terjadi pada malam hari,” tuturnya. “Orang-orang akan lebih banyak yang berada di luar, terutama di London timur. Contohnya, ada lebih banyak tujuan malam di Commercial Road, tanpa adanya dukungan dari bus malam,” tambahnya.
Lebih lanjut, sumber yang namanya tidak tercantum tersebut mengatakan kehadiran Night Tube mendorong kehidupan malam di London. “Kami menemukan kehadiran bus di pusat hiburan di jalur Victoria, namun tidak ada yang menjangkau ke daerah Timur.”