Merujuk pada laporan World Health Organization (WHO), persentase populasi global di kota-kota yang sedang mengalami pertumbuhan meningkat dari angka 34 menjadi 54 persen antara tahun 1960 dan 2014, dan nilai tersebut sama sekali tidak menunjukkan adanya tanda-tanda perlambatan.
Melonjaknya populasi, peningkatan laju lalu lintas, dan polusi memang menjadi tiga hal yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Maka dari itu, perusahaan multinasional asal Eropa yang merancang, memproduksi, dan menjual produk aeronautika, Airbus tengah mempersiapkan sebuah langkah besar untuk mengentaskan masalah tersebut.
Baca Juga: Terima Kucuran Dana Segar, Volocopter Fokus Kembangkan VTOL Andalannya
Sebagaimana yang dikutip KabarPenumpang.com dari laman newatlas.com (4/10/2017), pada tahun 2016, Airbus mencanangkan proyek CityAirbus, sebuah kendaraan otonom yang mampu menerbangkan penumpang ke sekitaran daerah perkotaan, semacam taksi drone.
Tidak main-main, minggu ini Airbus mencatatkan tonggak sejarah baru, yaitu menyalakan sistem propulsi CityAirbus untuk pertama kalinya. Ini menunjukkan bahwa perusahaan yang terkenal dengan produk A380-nya ini memahami betul kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang ramah lingkungan dan tidak menambah ruwet jalanan di kota.
Tidak hanya Airbus, diketahui perusahaan lain seperti Volocopter juga tengah memantapkan armadanya agar bisa sesegera mungkin digunakan oleh kota yang terkenal dengan menara Burj Khalifa-nya, Dubai. Volocopter menggunakan moda udara bersistem Vertical Take-Off and Landing (VTOL). Dari laman sumber, diketahui pula bahwa Uber ingin menambahkan layanan ride-sharing via udara dan memutuskan untuk menjalin kerja sama dengan pihak Airbus.
Namun, diantara semua rencana pengadaan moda udara otonom, konsep CityAirbus inilah yang paling memungkinkan hadir dalam waktu dekat. Pernyataan ini dilandasi oleh uji coba regular yang dilakukan oleh pihak CityAirbus terhadap armadanya, setidaknya itu menunjukkan bahwa konsep mereka sudah benar-benar matang dan siap untuk mengambil bagian di dunia aviasi. Ditambah lagi dengan dipamerkannya sebuah mock-up CityAirbus di Paris AirShow pada awal tahun 2017 kemarin, menampilkan drone VTOL bertenaga baterai yang mampu mengangkut empat penumpang sekaligus.
Kendaraan futuristik yang mampu melaju hingga kecepatan 120 km per jam ini juga didukung pula oleh delapan motor listrik dengan kapasitas mencapai 100 kW yang akan menggerakkan delapan buah baling-baling. Bukan sesuatu yang mustahil jika CityAirbus akan memulai operasi perdananya setelah pengujian sistem propulsi skala penuh pertama kali pada Selasa (3/10/2017) kemarin. Hasil uji coba tersebut menunjukkan bahwa tim pengembang berhasil mengintegrasikan dua dari empat pasang baling-baling pesawat.
Baca Juga: Bukan Sekedar Isapan Jempol, Dubai Mulai Uji Coba Taksi Drone
“Kami sekarang memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kinerja sistem propulsi listrik inovatif seperti yang diterapkan di CityAirbus,” ungkap Marius Bebesel, Chief Engineer dari CityAirbus. “Kami juga akan terus melakukan pengujian sebelum melakukan uji coba CityAirbus dalam skala penuh,” imbuhnya. Rencananya, CityAirbus akan mengambil peran sebagai angkutan pemadu moda, dengan menempatkannya di pra-sarana transportasi, seperti bandara dan stasiun kereta api.
Adapun pihak Airbus memberikan bocoran tentang langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan. Pertama, mereka akan menguji “power on” pada semester pertama tahun depan, dimana semua motor dan sistem listrik di CityAirbus akan dinyalakan untuk pertama kalinya. Jika uji coba tersebut berjalan lancar, maka CityAirbus berencana untuk melakukan penerbangan pertamanya di akhir tahun 2018 mendatang.