Lebih dari 13.000 penerbangan dalam sehari hilang akibat virus corona. Menurut Flightradar24, hanya dalam tiga minggu, mulai 23 Januari hingga 13 Februari, jumlah keberangkatan dan kedatangan harian untuk penerbangan domestik dan internasional turun menjadi hanya 2.004, dari 15.072.
Baca juga: Miris, Inilah Tampilan Ruang Udara Cina Sebelum dan Sesudah Wabah Virus Corona, Sepi!
Bila dilihat dari sisi negatif, turunnya frekuensi penerbangan tersebut tentu sangat banyak. Sebut saja pendapatan para pilot dan pramugari (sebab mereka dibayar mengikuti banyaknya jam terbang), pendapatan pengelola bandara, pengelola ruang udara (air navigation charge), pengelola ground handling, bahkan berbagai perusahaan jasa, seperti bus, kereta (bandara), taksi, hingga wrapping sekalipun, yang kesemuanya mengalami penurunan pendapatan. Namun, dibalik banyaknya sisi negatif, ternyata juga terdapat sisi positif.
Dikutip dari laman bbc.com, Senin, (2/3), sepinya ruang udara rupanya membuat tingkat polusi di Cina menurun. Hal itu diketahui dari hasil potret satelit milik Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) yang menunjukkan kadar polusi gas nitrogen dioksida berkurang drastis. Gas ini biasanya dihasilkan oleh fasilitas industri dan asap kendaraan. Termasuk di dalamnya emisi karbon yang dihasilkan oleh pesawat.
Pasalnya, perjalanan udara selama ini juga disinyalir turut menyumbang emisi peningkatan emisi karbon dunia. Menurut NASA, untuk pertama kalinya fenomena ini terjadi, dengan tingkat penurunan drastis serta melibatkan area penurunan yang lebih luas.
“Ini adalah pertama kalinya saya menyaksikan penurunan dramatis tingkat polusi pada area yang luas karena kejadian tertentu,” kata Fei Liu, peneliti kualitas udara NASA.
Menurut NASA biasanya tingkat polusi memang akan berkurang setiap awal tahun akibat perayaan imlek. Namun demikian hal tersebut tidak berlangsung lama karena orang-orang akan kembali beraktivitas seperti biasa.
“Pengurangan tingkat polusi tahun ini lebih signifikan dibandingkan tahun sebelumnya dan lebih lama,” lanjutnya.
Baca juga: Virus Corona Bikin Singapore Airlines Turun Kelas Jadi Maskapai LCC?
Meski demikian, maraknya langkah-langkah preventif dari berbagai negara di dunia dalam mencegah penyebaran virus corona, salah satunya seperti mengurangi penerbangan dari dan ke Cina, membuat ia tak terlalu kaget atas bukti turunnya polusi dari citra satelit tersebut.
“Saya tidak terkejut karena banyak kota di seluruh negeri telah mengambil tindakan untuk meminimalkan penyebaran virus.”