Cina kembali membuat gebrakan dalam segmen teknologi tinggi, yaitu Negeri Panda ini sukses menguji coba roket terkuat di dunia di sebuah fasilitas di provinsi barat laut Shaanxi. Roket berbahan padat yang dikembangkan oleh Aerospace Science and Technology Corporation ini diklaim memiliki daya dorong terbesar di dunia dengan berat sekitar 500 ton dan ditenagai oleh 150 ton bahan bakar padat.
Baca juga: NASA Andalkan Roket Nuklir Kirim Manusia ke Mars di 2035
Dilansir South China Morning Post, roket ini disebut empat kali lebih besar dibanding roket berbahan bakar cair pada Long March 5, roket Cina generasi berikutnya yang saat ini merupakan wahana peluncuran terbesar dalam program luar angkasa Negeri Tirai Bambu.
“Pengujian hari ini sangat sukses. Kami telah menguji semua parameter, termasuk daya dorong 500 ton yang bekerja selama 115 detik,” kata Ren Quanbin, presiden Fourth Research Institute of China Aerospace Science and Technology Corporation.
Disebutkan, mesin roket padat, tidak seperti mesin roket berbahan bakar cair, ditenagai oleh bubuk mesiu berkekuatan tinggi, dan lebih cepat mendorong, sangat cocok untuk berbagai hal terutama di bidang militer untuk mendorong rudal.
Cina sebetulnya bisa saja menggunakan roket ini untuk program luar angkasanya. Jadi, bukan masalah keterbatasan teknologi. Hanya saja, jika roket berbahan bakar padat digunakan untuk program luar angkasa, konsekuensinya ialah lebih boros karena lebih berat dan muatan yang dapat diangkut lebih sedikit.
Para peneliti mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya muatan bubuk meriam mesin roket lebih dari 100 ton. “Untuk mesin roket padat, muatan bubuk mesiu adalah beberapa ratus kilogram, beberapa ton atau puluhan ton. Ini adalah pertama kalinya melampaui 100 ton,” jelas Yu Ying, kepala pabrik 7416 yang berada di bawah Fourth Research Institute, seperti dikutip dari ABC News.
Untuk mengurangi bobotnya yang sudah sangat besar dari bahan bakar, roket Cina terkuat di dunia atau memiliki daya dorong terbesar di dunia tersebut menggunakan material komposit seperti serat berkekuatan tinggi.
Dengan keberhasilan ini, Cina sangat berpotensi untuk terus mengembangkan kemampuan roketnya menjadi berbobot 1.000 ton dan seterusnya.
Baca juga: Inilah CNSA, NASA-nya Cina Pemilik Puing Roket di Kalteng! Sudah Tiga Roket Cina Jatuh di Indonesia
Cina memang tengah gencar meningkatkan kemampuan roketnya; termasuk kemampuan mesin hipersonik. Selain berguna untuk militer, ini juga berguna untuk komersial.
Beberapa bulan lalu, Negeri Panda itu dikabarkan tengah mengembangkan pesawat hipersonik. Pesawat dikabarkan memiliki tinggi sekitar 45 meter, lebih panjang dari Boeing 737-700, dan sayap delta mirip Concorde, lengkap dengan dua air-breathing engines. Bedanya, pesawat hipersonik Cina dilengkapi dengan wingtip atau ujung sayap lipat. Pesawat hipersonik Cina ini diklaim bisa melesat sampai Mach 6.