Kereta komuter urban umumnya punya kecepatan standar di bawah 100 km per jam dan ditenagai oleh jaringan listrik atas. Namun, ada yang baru dari Negeri Panda. Pada 28 Desember 2022 lalu, telah keluar dari jalur perakitan, jenis kereta perkotaan semi berkecepatan tinggi dengan tenaga hidrogen. Meluncurkan kereta dengan cat biru tersebut menandai loncatan teknologi Cina dalam industri kereta api.
Baca juga: Baden-Württemberg, Negara Bagian di Jerman yang Tolak Teknologi Kereta Hidrogen
Kereta urban bertenaga hidrogen ini telah keluar dari fasilitas perakitan di Xinjin, Chengdu. Kereta ini terdiri dari empat gerbong dan dapat mencapai kecepatan maksimum 160 km per jam. Sistem propulsi hidrogen kereta ini telah dirancang yang memungkinkan kereta dapat menempuh jarak hingga 600 kilometer dengan sekali pengisian daya.
Dengan menggunakan kombinasi sel bahan bakar hidrogen dan kapasitor super, kereta jenis baru ini mampu menggantikan sumber catu daya catenary yang biasanya memasok daya kereta. Catenary power supply mengacu pada kabel overhead yang memberi daya pada kereta.
Sementara reaksi elektrokimia hidrogen dan oksigen dalam sel bahan bakar menghasilkan energi. Sebagai hasil dari sumber tenaga ini, hanya air yang dihasilkan sebagai produk sampingan, dan tidak ada belerang dan nitrogen yang berasal dari tenaga kereta api tradisional.
Kereta ini dikembangkan melalui upaya bersama CRRC Changchun dan Chengdu Railway Group. Di antara keistimewaan kereta ini adalah kapasitas penumpang yang mencapai 1.502 orang. Desain baru ini juga telah mengintegrasikan fitur intelligent driving, seperti automatic wake-up, start and stop, kemampuan kembali ke depot, sistem sensor dan monitor yang kompleks, kemampuan analisis data besar yang mengevaluasi status kereta dan membantu meningkatkan keselamatan.
Tidak ketinggalan, kereta ini juga menunjang sistem komunikasi train-to-ground 5G berkapasitas besar yang memungkinkan integrasi multi-jaringan.