Sabtu, 4 September 1954, pesawat Santiago Airlines dengan nomor penerbangan (flight) 513 dikabarkan hilang di Samudera Atlatik Utara dalam perjalanan dari Aachen, Jerman menuju Porto Alegre, Brasil. Namun, 35 tahun kemudian, tepatnya pada 12 Oktober 1989, Santiago Airlines flight 513 secara tiba-tiba muncul kembali dan berhasil mendarat di Porto Alegre dengan memuat 92 penumpang dan awak yang sudah menjadi tengkorak. Tak butuh waktu lama, insiden tersebut pun membuat heboh dunia.
Baca juga: (Lagi) Hipotesa Baru Misteri MH370: Pesawat Diduga Kehilangan Tekanan Kabin
Dilansir mysteriesrunsolved.com, atas insiden tersebut, pihak berwenang tak sedikit pun berani membuka suara. Hal itu lantaran pemerintah khawatir malah membuat warga jadi takut. Namun, proses penyelidikan tetap dilakukan guna mencari fakta terkait kemunculan pesawat Santiago Airlines flight 513.
Selama proses penyelidikan dimulai, berbagai teka-teki terus bermunculan. Dr Celso Atello, seorang peneliti sekaligus paranormal percaya bahwa pesawat Santiago Airlines flight 513 telah memasuki time warp atau lorong waktu.
“Pesawat Santiago Airlines flight 513 pasti telah masuk ke dalam lubang waktu dalam penerbangannya tahun 1954, tak ada kemungkinan lain. Hanya Tuhan yang tahu,” katanya.
Black Hole (lubang hitam) dan Time Warps (lorong waktu) sendiri sudah lama dibicarakan karena kerap membuat pesawat dan kapal laut hilang misterius tanpa jejak dan tak pernah kembali. Alhasil, kemunculan pesawat tersebut dari lorong waktu benar-benar menjadi buah bibir di dunia.
Sementara itu, proses penyelidikan terus dilakukan. Sayangnya, para saksi yang melihat kejadian tak bisa menggambarkan dengan utuh proses kejadian.
Mereka hanya melihat, pesawat Lockheed Super Constellation muncul tiba-tiba dan mendarat di bagian Barat Bandara Porto Alegre dengan landing approach tak biasa, mulai dari kecepatan dan tahapan pendaratan itu sendiri. Terlebih, ketika dicek, penumpang dan awak sudah menjadi tengkorak; termasuk tengkorak Kapten Miguel Victor Cury yang masih memegang kemudi.
Begitu juga dengan para mantan karyawan. Sebagian dari mereka banyak yang sudah tiada, sebagian lagi sudah termakan usia dan hilang ingatan. Lagi pula, maskapai Santiago Airlines dikabarkan sudah lama bangkrut tak lama setelah armada mereka hilang bak ditelan bumi di Samudera Atlantik.
Proses penyelidikan yang tak kunjung menemui titik terang pada akhirnya menimbulkan berbagai teori konspirasi. Publik percaya, bahwa pemerintah telah menyembunyikan bukti-bukti terkait hal ini (fenomena time warp) dengan dalih melindungi masyarakat. Sejalan dengan itu, seorang profesor ilmu fisika di Porto Alegre, Roderigo de Manha, mendesak pemerintah agar membuka fakta-fakta ke publik agar tak terus-menerus menjadi polemik di masyarakat.
Baca juga: Smartphone Hilang di Kabin Pesawat, Kemudian Muncul Foto Pramugari Misterius di iCloud
Akan tetapi, sekalipun seorang jurnalis, Irwin Fisher membenarkan kejadian ini, publik percaya, minimnya data dan fakta telah menunjukkan bahwa kemunculan Santiago Airlines flight 513 setelah 35 tahun hilang tak lebih dari sekedar hoax. Terlebih, kabar terkait hal itu diketahui muncul pertama kali dari Weekly World News.
Lagi pula, bila pun memang benar masuk ke time warp atau empat dimensi, waktu di sana tidaklah sama dengan waktu di bumi. Satu hari di ruang empat dimensi bisa jadi bertahun tahun atau bahkan berpuluh tahun waktu dibumi. Sama seperti waktu di bumi yang berbeda satu sama lain dengan waktu di merkurius, mars atau planet lainnya.