Lufthansa bisa dibilang sebagai salah satu maskapai yang paling sering berinovasi demi keberlanjutan. Salah satu inovasinya adalah lubang kecil di bawah sayap pesawat Airbus A320. Ini disebut mampu mereduksi kebisingan mesin sampai dua desibel jelang mendarat. Tetapi, bagaimana itu berhasil?
Baca juga: Kejar Efisiensi, Seluruh Pesawat Lufthansa Bakal Dibalut Kulit Ikan Hiu
Dilansir Airlines.de, inovasi teknologi Lufthansa yang disebut generator vortex ini pertama kali diterpakan pada A320-200 maskapai pada Februari 2014. Ketika itu, pesawat yang teregistrasi sebagai D-AIUB ini tidak mendapat modifikasi signifikan kecuali lubang kecil di bawah sayap tersebut.
Disebutkan, inovasi meredam emisi suara atau kebisingan pada pesawat lewat lubang kecil di bawah sayap oleh Lufthansa adalah yang pertama di dunia. Saking begitu yakinnya dengan teknologi tersebut, Lufthansa meminta Airbus agar memodifikasi seluruh pesawat Airbus A320 Lufthansa di masa depan dengan teknologi ini.
Bila ditelisik lebih lanjut, sebetulnya, generator vortex dari tab logam di bawah sayap pesawat pengurang emisi suara ditemukan oleh Deutsches Zentrum für Luft- und Raumfahrt (Pusat Dirgantara Jerman). Usai temuan itu, Lufthansa, sebagai mitra lembaga tersebut, turut berpartisipasi dan membuktinya lewat pesawat mereka.
Hasilnya, terbukti, bahwa lubang kecil di bawah sayap ini mampu mengurangi emisi suara pesawat saat sedang landing approach. Jelang mendarat, kebisingan terjadi karena adanya udara yang berhembus ke tank pressure equalization. Sederhananya, ini sama seperti meniup botol kaca. Generator vortex yang dihasilkan dari tal logam tersebut berhasil menghentikan terjadinya hal itu.
“Konversi ini adalah bagian dari investasi kami dalam perlindungan kebisingan aktif dan akan membuat armada jarak pendek dan menengah kami lebih tenang di masa depan,” kata Kay Kratky, Direktur Passenger Lufthansa.
Sebelumnya, pada Mei tahun ini, Lufthansa mengumumkan seluruh pesawat Boeing 777F Cargo miliknya ke depan bakal dilapisi dengan teknologi kulit hiu. Itu dilakukan untuk membuat pesawat lebih irit bahan bakar. Guna memuluskan hajat itu, Lufthansa Cargo akan menggandeng entitas bisnis Lufthansa lainnya; Lufthansa Technik.
Mulai tahun depan, Lufthansa Cargo dan Lufthansa Technik akan berkolaborasi untuk menyelimuti armada Boeing 777F mereka dengan teknologi kulit ikan hiu. Kulit ikan hiu dinilai dapat mengurangi gesekan saat pesawat di udara.
Secara sederhana, berkurangnya gesekan sudah pasti akan membuat kinerja mesin menjadi lebih mudah dan pada akhirnya menghemat bahan bakar.
Baca juga: NASA Uji Coba Sayap Pesawat Canggih untuk Kurangi Kebisingan
Teknisnya sendiri, badan pesawat akan dilapisi dengan sejenis kaca film menyerupai kulit ikan hiu berukuran sekitar 50 mikrometer buatan AeroSHARK. Jadi, ini tidak menggunakan kulit ikan hiu asli, mengingat ikan hiu adalah predator tertinggi dalam rantai makanan di laut yang memegang peranan penting dan penjaga keseimbangan ekosistem laut.
Dengan teknologi laser, kaca film kulit ikan hiu ini akan menyatu dengan badan pesawat dan membuat permukaan lebih halus.