Seorang mahasiswi terus berdiri di dalam pesawat ketika akan lepas landas demi menunda seorang pria asal Afghanistan yang akan dideportasi. Padahal dalam prosedur pesawat yang akan lepas landas semua penumpang harus duduk dan mengenakan sabuk pengaman mereka.
Baca juga: Dapat Tindakan Diskriminasi, Penumpang AS Keturunan India Laporkan Aeroflot
Dilansir KabarPenumpang.com dari abc.net.au (25/7/2018), perempuan muda tersebut bernama Elin Ersson yang merupakan aktivis muda asal Swedia. Elin bertahan dengan berdiri di pesawat agar tidak lepas landas dengan alasan pesawat tersebut membawa pria Afghanistan berusia 52 tahun yang akan dideportasi ke Kabul dari Gothenborg.
Pesawat tersebut dijadwalkan akan terbang dari Gothenborg menuju Istanbul, Turki dan pria itu akan dipindahkan ke pesawat lain dengan tujuan Afghanistan. Saat itu, semua orang telah duduk dan bersiap untuk menikmati perjalanan mereka, tetapi tidak dengan Elin.
Dia kemudian mengambil ponselnya dan memulai siaran langsung di akun Facebook. Dalam bahasa Inggris, Elin menjelaskan pria tersebut akan dideportasi ke Afghanistan. “Dimana dia kemungkinan besar akan terbunuh,” sebut Elin.
Karena keributan yang dibuatnya, awak kabin lantas memerintahkan Elin untuk duduk, bahkan ada penumpang lain yang marah dan memintanya duduk. Awak kabin lainnya meminta dia untuk mematikan ponsel dan kembali ke kursi.
Elin tetap menolak untuk duduk dan bersikeras dirinya tidak melakukan hal yang ilegal dan mengatakan akan mengikuti semua instruksi setelah pria itu diturunkan dari pesawat. Dalam video yang ditayangkanya, terlihat juga seorang penumpang mencela dan berusaha mengambil ponsel milik Elin.
Penumpang itu mengatakan kalau Elin menakuti penumpang lain dan beberapa lainnya ikut memprotes aksinya tersebut. Kemudian Elin diberitahukan pria itu akan diturunkan dari pesawat dan dirinya sendiri akan diserahkan kepada keamanan bandara.
Baca juga: Tersandung Masalah Diplomatik, Pria Rusia Ini ‘Terjebak’ di Bandara Soetta Selama 3 Minggu!
Sebelum naik ke pesawat, Elin Ersson dan sekelompok aktivis sudah menggelar aksi memrotes kebijakan deportasi Swedia. Video yang ditayangkan Elin sudah di-klik lebih dari 11 juta kali setelah di posting sejak 23 Juli 2018 kemarin dan banyak yang menyambut keberanian sipilnya.
Tapi ada juga yang mengkritik dan menyebut Elin egois karena memaksakan keputusan sendiri tentang kebijakan deportasi Swedia. Polisi Swedia mengatakan bahwa penumpang yang menolak mematuhi perintah pilot ketika berada di pesawat dapat terkena denda atau bahkan sanksi tahanan hingga enam bulan penjara. Pihak berwenang juga mengatakan, pria Afghanistan itu sekarang ditahan dan tetap akan dideportasi, meskipun tidak mengatakan kapan.