Sebagai bagian mobilisasi tentara, kereta api yang dapat mengangkut jumlah lebih besar pada waktu itu mempunyai peran yang sangat penting. Seperti layaknya Kereta Luar Biasa (KLB) yang sering dijalankan secara khusus ini mengangkut penumpang yang tidak biasa dijalur kereta api wilayah Magelang, Jawa Tengah.
Magelang sejak dahulu terkenal sebagai basis Akademi Militer (Akmil) yang mencetak perwira-perwira di lingkungan TNI AD. Lantaran memiliki ratusan kadet atau taruna, otoritas Akmil dan PT KAI pada dekade 1970-an menghadirkan layanan kereta khusus yang kelak diberi nama ’KA Taruna Express’.
Sesuai namanya, KA Taruna Express diperuntukkan sebagai mobilitas para taruna. Utamanya untuk tujuan perjalanan Magelang-Jogjakarta. Dimana Yogyakarta menjadi primadona para taruna untuk melakukan pesiar (berlibur). KA Taruna Ekspres dijalankan untuk mengangkut tentara, berjalan secara reguler. Hal tersebut bekerja sama antara TNI dengan perusahaan kereta api pada waktu itu.
Dengan rute Magelang-Yogyakarta inilah berdasarkan catatan sejarah, KA Taruna Express diresmikan pada 30 November 1972. Peresmian dan inisiatif hadirnya Taruna Express tak terlepas dari gagasan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo yang kala itu menjabat Gubernur Akabri Udarat (Umum dan Darat).

Bahkan, stasiun baru dijalur tersebut pun hanya untuk melayani kereta ini, yaitu Stasiun Lembah Tidar. Fyi, Lembah Tidar adalah kawasan yang terletak di kaki Gunung Tidar, sebuah bukit kecil yang memiliki tinggi 503 mdpl dan berada di tengah Kota Magelang, Jawa Tengah.
Selain itu, Lembah Tidar juga dianggap memiliki nilai sejarah dan religi, bahkan disebut sebagai “Paku Tanah Jawa”. Stasiun Lembah Tidar merupakan stasiun kereta api yang terletak di Banyurojo, Mertoyudan, Magelang; pada ketinggian +342 m, termasuk dalam Wilayah Penjagaan Aset VI Yogyakarta.
Karena sudah memiliki stasiun baru, KA Taruna Ekspres pun diresmikan di lokasi tersebut. Kereta api ini hanya berjalan pada hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu. Taruna Ekspres hanya dijalankan pada Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu karena hari itu adalah hari libur bagi para taruna Akabri Udarat. KA Taruna Ekspres hanya menyediakan 250 tempat duduk dan menggunakan kereta kelas 3 serta ditarik menggunakan lokomotif diesel hidraulik D301. Kegiatan rekreasi para taruna dilakukan secara bergilir dengan mengangkut bekal makan malam bagi taruna pada Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 15.00. Sementara itu pada hari Minggu pukul 07.30, Taruna Ekspres mengangkut bekal makan siang.
Saat itu, Daerah Magelang dan Ambarawa bisa diakses dengan kereta dari Yogyakarta. Kereta api pun membuat pergerakan pasukan memasuki Yogyakarta jadi lebih mudah. Hingga tak ada peluang menang jika penguasa atau bangsawan dari Yogyakarta beserta pengikutnya berperang melawan pemerintah kolonial. Sayangnya, fasilitas KA Taruna Ekspres inibtak berlangsung lama.
Akibat letusan Gunung Merapi pada tahun 1972 hingga 1974 yang menyebabkan banjir lahar dingin serta menyebabkan terputusnya Jembatan Krasak pada awal tahun 1975, jalur tersebut menjadi tidak memungkinkan untuk dilewati kereta api dengan lancar. Kejadian tersebut terjadi pada November 1974. Berdasarkan keterangan resmi dari KAI, jalur ini ditutup pada 5 Maret 1975 menyusul insiden banjir lahar tersebut.
KA Taruna Express, Kenangan Kereta Khusus Pesiar Taruna Akademi Militer Magelang