Fase 1 Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta sudah mengular dan target penumpang yang awalnya 65 ribu hingga akhir tahun 2019, justru melebihi ekspektasi awal yang ditutup dengan angka 95 ribu penumpang per hari. Bahkan ditotal hingga akhir tahun 2019, sebanyak 24,6 juta penumpang naik kertea MRT Jakarta semenjak beroperasinya Maret 2019.
Baca juga: Sinergi dengan MRT Jakarta, Basarnas Jakarta Fokus Pada Tanggap Darurat Gempa dan Banjir
Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar mengatakan, dengan jumlah tersebut menyatakan, MRT Jakarta sudah menjadi proyek lifestyle masyarakat ibu kota. Dia mengatakan, setelah ini, MRT Jakarta akan memulai dengan fase 2 pembangunan dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju ke Kota.
“Kita akan mulai pembangunan fisik paket CP201 dari Bundaran HI ke Harmoni. Kontraktor pemenang sudah di tetapkan dan JICA sudah tanda tangan kontrak,” Kata William, di Dukuh Atas, Kamis (30/1/2020).
Dia menambahkan, jarak fase 2 dari Bundaran HI ke Kota sekitar 6,3 km dan akan ada tujuh stasiun underground (bawah tanah) yang dibangun. Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Silvia Halim menambahkan, paket CP201 dari Bundaran HI ke Harmoni akan mulai dilaksanakan setelah pembangunan skybridge CSW yang akan menghubungkan Stasiun MRT Asean dan Halte TransJakarta koridor 13 selesai di Maret 2020 mendatang.
“Selesai pembangunan CSW di Maret, kita langsung mulai CP201 ini,” kata Silvia.
Dia menyebutkan untuk depo di Ancol Barat yang terhubung dari Kota akan mulai setelah Feasibility Study (FS). Nantinya hasil FS inilah yang akan menentukan letak stasiun baik itu di elevated atau underground hingga estimasi biaya yang diperlukan untuk pembangunan.
“Kita juga berharap FS ini selesai di Maret barengan dengan CSW jadi kita bisa mulai perkiraan dari Kota ke Ancol Barat akan seperti apa pengerjaannya,” jelas Silvia kepada KabarPenumpang.com.
Dia menyebutkan, untuk perpanjangan dari Kota hingga Ancol Barat diperkirakan akan ada tiga atau empat stasiun bila dihitung satu kilometer. Silvia menambahkan, stasiun-stasiun yang akan diperpanjang hingga Ancol Barat tersebut akan melintas di trase Mangga Dua, Gunung Sahari dan Ancol.
“Nantinya yang jelas FS akan menentukan segalanya dan kita baru bicara soal pendanaannya,” tambahnya.
Terkait masalah luasan depo baru untuk MRT Jakarta yang akan dibuat di Ancol Barat, Silvia mengatakan, pihaknya punya ekspektasi lahan baru tersebut lebih luas dari yang ada di Lebak Bulus. Silvia menambahakan, bila jalur timur-barat MRT Jakarta mulai beroperasi maka kereta akan bertambah banyak dan depo harus lebih besar.
Baca juga: Gambar dan Tulisan Tak Sama, “Mockup Signage” di Stasiun MRT Jakarta Jadi Viral
“Kalau fase 3 sudah berjalan dari timur ke barat, otomatis perjalanan bertambah dan kereta juga bertambah makanya kita butuh depo lebih besar. Kisarannya depo baru ini dekat pantai dan untuk dealnya kita masih tunggu mekanisme dengan Pemda,” tambah Silvia.