Luxury Sleeper Train meluncur di rel pada 12 Juni 2018 kemarin saat musim mudik Lebaran 2018. Kehadiran sleeper train ini sendiri pertama kali dirangkaikan bersama KA Argo Bromo Anggrek dengan relasi Gambi-Surabaya Pasar Turi (PP).
Baca juga: Siap-Siap! PT KAI Akan Jual Tiket Sleepers Train 10 Juni Mendatang
Menjadi kelas tertinggi di kereta api yang dimiliki PT Kereta Api Indonesia (KAI), bagaimana dengan perkembangan luxury sleeper train? KabarPenumpang.com merangkum dari berbagai laman sumber, bahwa respon pelanggan KAI diklaim cukup bagus.
“Okupansi sleeper untuk sekarang sekitar 60 persen. Memang di kelas ini kita berikan penawaran luxury jadi memang butuh terus promosi,” ujar Vice President of Passenger Marketing PT Kereta Api Indonesia, R. Agus Dwinanto Budiadji.
Dia mengatakan, pengguna kereta kelas luxury sleeper train sendiri berasal dari kalangan tertentu. Ini dikarenakan harga yang ditawarkan yakni Rp900 ribu saat masih promo dan kenaikannya pun tidak terlalu dan juga sebanding dengan fasilitas yang diterima penumpang. Saat ini, Agus Dwinanto terus mempromosikan luxury sleeper train hanya saja pada KAI Expo 2018 pihaknya tidak memasukkan kelas ini dalam program promo.
Tidak dimasukkannya dalam program promo, Agus Dwinanto menambahkan, agar pihaknya bisa menjaga luxurynya. Untuk rangkaian luxury sleeper train saat ini selain di Argo Bromo Angger juga sudah mulai dalam rangkaian KA Gajayana yang beroperasi mulai September dan Oktober kemarin.
“Relasi Gambir ke Malang setiap hari Jumat dan Malang ke Gambir setiap hari Minggu dan ini masih uji coba pasar,” ujar VP Humas PT KAI Agus Komarudin kepada KabarPenumpang.com, Rabu (31/10/2018).
Baca juga: Kereta Sleeper Berada di Rangakaian KA Argo Bromo Anggrek, Ini Fasilitas Mewahnya
Agus menambahkan, saat ini masih menggunakan empat sleeper train dengan kapasitas 18 orang per keretanya. Tak hanya itu, pihaknya juga berharap agar awal tahun 2019 mendatang ada penambahan enam sleeper train lagi.
“KAI pesan enam slepeer train dengan kapasitas penumpang 26 orang yang akan dikirim dari PT INKA jika sudah rampung. Untuk pengoperasiannya sendiri karena hanya baru ada empat kereta, kita atur operasionalnya,” jelasnya.