Sejak Juli 2017 lalu, provinsi Jawa Tengah sudah mengembangkan bus sistem transit atau BTS yang dinamai Trans Jateng dengan pola beli layanan atau buy the service. Pengelolaan bus Trans Jateng ini dilakukan oleh Balai Trans Jateng dibawah Dinas Perhubungan Jawa Tengah.
Baca juga: Trans Jogja, Bus Rapid Transit Tanpa Separator Asli Kota Gudeg
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Soetijowarno mengatakan, pada 2021 ini akan mengembangkan koridor keenam yakni trayek dari Semarang menuju Gubuk di Kabupaten Grobogan. Djoko menyebutkan untuk pengembangan koridor keenam ini masuk dalam anggaran APBD Jawa Tengah sebesar Rp96 miliar.
Tak hanya pengembangan koridor keenam, pengelola bus Trans Jateng juga mengembangkan inovasi smart transportation yakni melalui aplikasi Si Anteng yang bisa di unduh melalui Play Store. Aplikasi Si Anteng nantinya memberikan layanan lebih baik kepada pelanggan yang juga pengguna bus Trans Jateng.
“Bus Trans Jateng juga tengah mengembangkan sistem pembayaran non tunai atau cashless yang diharapkan terwujud tahun 2021 dari penyedia perbankan dan lembaga keuangan. Integrasi pembayaran seperti ini juga bisa dilakukan bus Trans Jateng rute Terminal Tirtonadi di kota Surakarta ke Terminal Sumber Lawang di Sragen dengan Batik Solo Trans dan KRL relasi Yogyakarta menuju Surakarta,” ujar Djoko yang dikutip KabarPenumpang.com dari siaran pers, Senin (4/1/2021).
Djoko menambahkan, saat ini pengembangan rute layanan transportasi umum Trans Jateng hingga akhir 2029 sudah mencapai lima koridor. Di mana koridor pertama dari Stasiun Tawang ke Terminal Bawen yang dibuka sejak 17 Juli 2017 dan koridor kedua dari Purwokerto menuju ke Purbalingga sejak Agustus 2018.
Koridor ketiga dibuka Oktober 2019 dengan trayek Terminal Bahurekso ke Terminal Mangkang. Koridor keempat pada September 2020 dengan dua relasi yang mendukung pengembangan KSPN Borobudur yakni Stasiun Kutoarjo-Purworejo- Terminal Borobudur.
Kemudian Terminal Tirtonadi ke Terminal Lawang yang mana kedua koridor ini sudah menggunakan bus dengan low entry sehingga tidak memerlukan halte tinggi lagi dan cukup dengan bus stop sebagai tempat perhentiannya. Bus Trans Jateng sendiri beroperasi sejak pukul 05.00 hingga 21.00 dengan tarif yang dibebankan untuk buruh, pelajar dan mahasiswa Rp2 ribu dan untuk umum Rp4 ribu.
Baca juga: Medan Kini Punya Transmetro Deli, Gratiskan Tiket Penumpang Hingga Akhir 2020
Djoko menyebutkan, selama tiga tahun beroperasi penumpang sudah mencapai 8,8 juta orang. Target penumpang hingga pertengahan 2021 mencapai sepuluh juta orang.