Saturday, October 26, 2024
HomeBus AKAPBus Lintas Medan - Aceh, "Naik Haji Bagi Para Penggemar Bus"

Bus Lintas Medan – Aceh, “Naik Haji Bagi Para Penggemar Bus”

Bagi para penggemar bus yang doyan touring, maka satu rute yang tak boleh dilewatkan atau tidak dijajal adalah rute Medah – Aceh juga sebaliknya. Bahkan rute ini sering dikatakan sebagai “naik haji bagi para penggemar bus”.

Baca juga: Berusia 82 Tahun, PO NPM Jadi Salah Satu Perusahaan Otobus Tertua di Indonesia

Lintas Medan – Aceh tentu bukan lintas baru dengan para perusahaan otobus baru. Nyatanya, lintas ini sudah berumur lama dan perusahaan otobus di dalamnya juga merupakan nama-nama yang eksis dari dulu sampai saat ini.

Nama seperti KAP Group yang di dalamnya ada Kurnia, Anugerah, dan Pusaka dan juga nama seperti PMTOH merupakan beberapa nama yang sampai saat ini masih eksis dan sukses jadi penyintas perubahan.

Saat ini perusahaan otobus yang melayani lintas Medan – Aceh juga sebaliknya bisa dikatakan beragam. Ada Sempati Star, Royal Otobus, Kurnia, Anugerah, Pusaka, PMTOH, Putra Pelangi, CV Pelangi, Harapan Indah, dan JRG.

Waktu perjalanan yang anda tempuh ketika naik bus Medan – Aceh atau sebaliknya, menghabiskan 10 sampai 12 jam. Tergantung bus dan kelas yang anda naiki. Di lintas ini kelas yang cepat biasa disebut non stop. Dimana kelas non stop ini tidak banyak berhenti untuk mengambil penumpang, sehingga lebih efisien untuk urusan waktu.

Lintas Medan – Aceh dan sebaliknya juga memiliki segudang armada dengan sasis premium bahkan bus-bus tronton juga banyak anda temui di lintasan ini. Selain itu, bagi anda para penggemar kecepatan, maka bus lintas Medan – Aceh bisa jadi pilihan yang tepat karena bus-bus di lintasan ini terkenal dengan kecepatannya.

Lintasan jalan di rute Medan – Aceh memiliki aspal yang mulus dan juga bisa dibilang sepi ketika malam sudah datang. Hal inilah yang jadi salah satu faktor kenapa bus lintasan Medan – Aceh terkenal dengan kecepatannya.

Bus cepat bukan berarti tidak nyaman, karena bus-bus lintas Medan – Aceh juga memiliki kursi-kursi yang super tebal dan juga empuk. Hal ini tentunya membuktikan bahwa kenyamanan penumpang pun menjadi perhatian bagi para pengusaha bus di lintasan Medan – Aceh.

Tidak ada servis makan gratis dalam layanan bus Medan – Aceh, sebagai gantinya ada snack, dan juga bus akan berhenti di rumah makan yang menyajikan menu biasanya sate matang. Selain itu, bus di lintas Medan – Aceh juga akan berhenti di masjid ketika sudah masuk waktu shalat subuh.

Baca juga: Sejarah ALS, Perusahaan Otobus dengan Trayek Terjauh Lintas Jawa-Sumatera

Penggunaan tameng besi di kaca depan juga jadi hal yang umum bagi bus di lintasan Medan – Aceh. Penyebabnya adalah masih banyaknya orang yang melakukan pelemparan batu ke kaca bus, maka dari itu digunakanlah tameng besi sebagai pelindung kaca depan bus. Hal ini juga agar keamanan awak bus dan juga penumpang bisa tetap terjaga apabila terjadi pelemparan batu. (Senna Aditiya – Penggemar Bus)






















RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Yang Terbaru