Wonogiri merupakan lahan basah bagi pengusaha di bidang transportasi darat khususnya bus antar kota. Beberapa tahun ke belakang, pasar penumpang memang seperti diambil alih oleh perusahaan otobus yang berasal dari luar Wonogiri.
Baca juga: PO Sinar Jaya Buka Rute Bogor – Malang dengan Armada Suites Class
Nama-nama besar pribumi bahkan beberapa sudah undur diri dunia transportasi antar kota. Mereka tergerus persaingan yang begitu ketat antar perusahaan bus antar kota. Kalah saing dengan bus-bus pendatang yang memiliki ‘segalanya’ mulai dari armada baru, fasilitas lengkap, bahkan sistem manajemen yang bagus.
Isu bus ngompreng (mengambil penumpang di tengah perjalanan bukan dari agen resmi), armada yang sudah lawas, dan juga sering terjadinya oper armada adalah beberapa isu besar yang mengirim nama-nama yang dulu pernah berjaya menjadi hanya tinggal kenangan.
Mencoba kembali berjaya, nama-nama pribumi Wonogiri sekarang mulai berbenah. Mulai dari peremajaan armada, tidak ngompreng, dan juga sistem penjualan tiket yang up to date mengikuti perkembangan teknologi mulai dilakukan oleh para pribumi.
Hal ini terlihat dari armada bus milik Gajah Mulia Sejahtera, Sedya Mulya, Tunggal Dara, Tunggal Dara Putera, dan Gajah Mungkur. Mereka mulai melakukan peremajaan armada. Armada bus baru didatangkan, beberapa juga hasil rombak body sehingga tetap mengikuti tren bus saat ini.
Kontrol di lapangan diperketat sehingga tidak ada celah bagi kru nakal untuk ngompreng. Selain itu untuk sistem transit atau oper armada dibuat seminim mungkin. Dengan minimnya sistem transit atau oper, hal ini tentu berpengaruh pada kenyamanan penumpang. Penumpang tak perlu repot-repot pindah armada bus untuk sampai tujuan. Terlebih jika penumpang membawa banyak barang bawaan.
Sistem pemesanan tiket juga diperbaharui dan sesuai dengan tren yang ada saat ini. Beberapa perusahaan otobus asli Wonogiri saat ini sudah menyediakan pembelian tiket secara online baik menggunakan aplikasi sendiri maupun menggunakan aplikasi pemesanan tiket online seperti redbus atau traveloka.
Beberapa PO pribumi Wonogiri tentu tak mau kehilangan nama seperti para pendahulunya. Oleh sebab itu mau tidak mau perubahan dilakukan dengan memperhatikan tren saat ini. Bahkan untuk urusan modifikasi atau variasi, bus asli Wonogiri kini tak mau kalah dengan para pesaingnya yang berasal dari luar Wonogiri.
Baca juga: Bukan Nama Wanita, Rosalia Indah Kondang Sebagai Perusahaan Otobus
Bisa dibilang strategi ini cukup berhasil. Beberapa armada bus pribumi Wonogiri pun mulai mendapatkan pelanggan kembali, penjualan tiket pun bisa dibilang mulai bergeliat kembali. Tentunya PO pribumi Wonogiri tidak ingin hanya menjadi penonton di kampung halaman sendiri. (Senna Aditiya – Penggemar Bus)