Seiring modernisasi layananan perkeretaapian, maka jenis kereta bertenaga listrik semakin banyak digunakan lantaran menawarkan efisiensi dan lebih ramah lingkungan. Nah, kadang menjadi pertanyaan, bagaimana energi listrik dapat disalurkan ke rangkaian kereta api?
Listrik di kereta api biasanya diperoleh melalui salah satu dari dua metode, yakni lewat saluran udara (juga dikenal sebagai sistem catenary) atau sistem rel ketiga. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan yang kami sarikan dari forum quora.com.
1. Saluran Udara (Sistem Catenary)
Banyak kereta listrik, terutama yang digunakan untuk perjalanan jarak jauh atau di perkotaan, menerima listrik dari saluran udara. Sistem ini terdiri dari kabel-kabel yang digantung di atas rel. Kabel diberi energi dengan listrik tegangan tinggi, biasanya arus bolak-balik (AC).
Keretanya sendiri memiliki pantograf, yaitu alat yang dipasang di atap yang memanjang hingga bersentuhan dengan kabel di atas kepala. Ketika pantograf terhubung dengan kabel, ia menarik listrik dari saluran udara dan mentransfernya ke sistem kelistrikan kereta. Listrik ini menggerakkan berbagai komponen, seperti motor traksi, penerangan, AC, dan sistem onboard lainnya.
2. Sistem Rel Ketiga
Di beberapa sistem kereta api, khususnya di jaringan kereta bawah tanah atau kereta api ringan perkotaan (LRT), maka listrik diperoleh dari rel ketiga, yang merupakan konduktor yang terletak di sepanjang atau di antara rel. Rel ketiga biasanya diberi energi dengan arus searah (DC) pada tegangan tinggi.
Kereta api mempunyai pengumpul arus, seperti sepatu atau kontak geser, yang bersentuhan dengan rel ketiga, sehingga kereta dapat menarik listrik dari rel tersebut. Mirip dengan sistem saluran udara, listrik kemudian digunakan untuk menggerakkan berbagai sistem kereta, termasuk propulsi dan peralatan lainnya di dalam kereta.
Singkatnya, listrik di kereta api diperoleh melalui saluran udara atau sistem rel ketiga. Kereta api menggunakan perangkat khusus, seperti pantograf atau pengumpul arus, untuk mengambil listrik dari sumber ini, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan penggerak kereta, penerangan, dan sistem onboard lainnya.