Ketika Anda memutuskan untuk membeli tiket pesawat di kelas bisnis, selain kenyamanan, mungkin hal lain yang Anda incar adalah pelayanannya. Bangku yang jauh lebih enak ketimbang di kelas ekonomi merepresentasikan kenyamanan itu, sedangkan penganan nikmat nan menggugah selera merupakan representasi dari pelayanan yang diberikan oleh pihak maskapai. Namun apa jadinya jika penganan yang disajikan di kelas bisnis hanyalah makanan ‘biasa’ yang notabene memiliki harga relatif murah?
Baca Juga: Yakin Sehat? Ini Rahasia Makanan di Pesawat Kata Mantan Pramugari
Memang, tujuan dari pihak maskapai untuk memungkinkan penumpang menyantap penganan dengan taste yang sudah dikenal memang sudah terlaksana, tapi pertanyaannya apakah paket menu yang masih dapat dijangkau oleh ‘kocek mahasiswa’ bisa dibilang layak untuk disuguhkan kepada penumpang yang ada di kelas bisnis?

Namun praktik semacam inilah yang diterapkan oleh maskapai raksasa asal Jerman, Lufthansa, dimana mereka menyuguhkan sandwich yang agaknya kurang ‘pantas’ untuk disuguhkan kepada penumpang di kelas bisnis. Logikanya seperti ini, Anda telah mengeluarkan nominal yang berkali-kali lipat ketimbang kursi di kelas ekonomi, sedangkan menu yang Anda dapatkan harganya bahkan tidak mencapai 2 persen dari harga tiket tersebut. Taruhlah harga tiket di kelas bisnis yang Anda beli harganya Rp6 juta, itu berarti harga penganan yang Anda dapatkan harganya tidak lebih dari Rp120.000!
Namun sebagaimana yang dilansir KabarPenumpang.com dari laman runwaygirlnetwork.com (4/7/2019), pihak Lufthansa berdalih bahwa penyediaan sandwich di kelas bisnis merupakan bentuk dari dukungan mereka terhadap penganan lokal.
“Kami memang menggeluti bisnis global, tapi bagi kami, warga Eropa, kami sangat mencintai produk-produk lokal,” ujar Chief Commercial Officer – Network Airlines, Harry Hohmeister.
Baca Juga: Gandeng Merek Restoran Ternama, Dongkrak Popularitas Layanan Penerbangan
Ternyata tidak hanya Lufthansa saja yang pernah mengaplikasikan kebijakan di atas, pun dengan Garuda Indonesia, dimana pada awal Juli kemarin, seorang netizen yang tengah bertolak dari Jakarta menuju Denpasar di kelas bisnis disuguhi makanan cepat saji berbau Jepang di dalam penerbangannya. Tentu saja, netizen ini menyuarakan kekecewaannya di media sosial dan diamini oleh banyak netizen lain.
“No wonder ya kalau terdepak dari Top 10 Best Airlines kalau inflight mealnya seperti ini! Business Class yang harganya berkali2 lipat dari Economy tapi makanannya sama dan kita tau lah ya harga hokben itu berapa! @GarudaCares @IndonesiaGaruda #sadfood” tulis Aria Aditia Sarlito, pemilik akun @ariasarlito yang menyuarakan kekecewaan atas pelayanan Garuda Indonesia di business class.
Cuitan yang diunggah pada Selasa, 2 Juli 2019 ini sukses menarik perhatian netizen dan diperbincangkan oleh 1.682 pengguna Twitter lainnya.